Posts tagged ‘NASIHAT SUPAYA BERJAGA-JAGA’

HATI-HATILAH DAN BERJAGA-JAGALAH!

HATI-HATILAH DAN BERJAGA-JAGALAH!

(Bacaan Injil Misa Kudus, HARI MINGGU ADVEN I [Tahun B], 3 Desember 2023)

Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu kapan saatnya tiba. Keadaannya  sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penjaga pintu supaya berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu kapan tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta, supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah! (Mrk 13:33-37)

Bacaan Pertama: Yes 63:16b-17; 64:1,3b-8; Mazmur Tanggapan: Mzm 80:2ac-3b,15-16,18-19; Bacaan Kedua: 1Kor 1:3-9

“Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu kapan tuan rumah itu pulang.” (Mrk 13:35)

Pada waktu kita mendengar seruan orang: “Yesus sebentar lagi datang!”, maka mungkin  kita hendak “pergi” segera ke kedalaman batin guna memeriksa hati nurani kita, kelakuan kita, pikiran-pikiran kita atau berbagai godaan yang terus mengganggu kita dlsb. Tentu saja, itu semua adalah bagian dari “berhati-hati dan berjaga-jaga” selama masa Adven. Akan tetapi bagaimanakah sikap dan perilaku berjaga-jaga untuk menyambut kedatangan Yesus Kristus?

Dalam perumpamaan di atas, katakanlah “perumpamaan tentang seorang yang bepergian”, si penjaga pintu memegang peranan yang sangat penting. Karena tidak seorang pun mengetahui bilamana sang tuan akan pulang, maka petugas penjaga pintu harus senantiasa melihat tanda-tanda kedatangan sang tuan. Kita juga mempunyai tugas yang serupa – berjaga-jaga dalam menanti kedatangan Yesus.

Sesungguhnya masa Adven adalah suatu masa sangat istimewa bagi umat Kristiani. Pada awal masa Adven ini, Gereja berseru kepada umatnya untuk menantikan dengan antisipasi besar kedatangan kembali Yesus Kristus yang ingin menarik kita kepada hati-Nya. Masa Adven sejatinya adalah masa penantian dan berjaga-jaga, masa pencurahan rahmat secara berlimpah dari takhta Allah.

Sebagaimana seorang penjaga pintu tidak dapat berjaga-jaga sendirian untuk selamanya, maka demikian pula halnya dengan kita: kita membutuhkan pertolongan agar dapat terus berjaga-jaga menantikan kedatangan kembali Yesus Kristus. Untuk kedatangan kembali Yesus, kita harus berjaga-jaga bersama-sama, sebagai satu tubuh.  Kiranya sangat menyenangkan hati Bapa ketika  Ia melihat kita semua memusatkan perhatian untuk menjadi semakin dekat dengan Putera-Nya dan mempersiapkan hati kita untuk menyambut-Nya pada hari Natal!

Sepanjang sejarah, Allah terus-menerus mendatangi dan menyapa umat-Nya, mula-mula diungkapkan dalam sabda-Nya dan Perjanjian-Nya, dan akhirnya dalam wujud kelahiran Putera-Nya terkasih. Karena kasih Allah yang sedemikian besar, Yesus datang masuk ke tengah dunia untuk memberikan hidup-Nya sendiri di atas kayu salib bagi kita semua. Sekarang, sudah dibangkitkan dalam kemuliaan, Yesus Kristus mengundang kita agar membuka hati kita bagi Roh Kudus-Nya sehingga dipenuhi dengan pengharapan dan sukacita akan kedatangan-Nya kembali kelak.

Apa artinya semua ini? Yang pertama dan utama, hal ini berarti bahwa kita semua sangat, sangat, sangat dikasihi oleh Bapa di surga. Allah menciptakan kita untuk menjadi umat-Nya, untuk berjalan bersama Dia, dan untuk dipenuhi hidup dan kasih-Nya. Setelah Adam dan Hawa menolak Allah, Ia menyerahkan Putera-Nya yang tunggal agar merestorasi kita, supaya tercipta rekonsiliasi dengan diri-Nya. Sekarang, melalui Yesus, kita telah menerima Roh Kudus yang berdiam dalam diri kita, hal mana memampukan kita untuk mengikuti jejak Kristus. Allah selalu dekat dengan diri kita masing-masing. Ia telah mempersiapkan sebuah tempat bagi kita di surga sehingga kita dapat tinggal bersama-Nya selama-lamanya.

Masa Adven ini akan jauh berbeda apabila kita mengenal lebih mendalam lagi kasih Allah bagi kita semua! Kita akan mengalami kebebasan untuk hidup dengan suatu cara yang menarik kita untuk lebih dekat lagi dengan Allah; kita akan memiliki hasrat yang lebih besar untuk melakukan kehendak-Nya. Aman dalam kasih Bapa surgawi, kita dapat menghadap-Nya dengan penuh kepercayaan guna menerima hikmat-kebijaksanaan dalam menghadapi situasi sehari-hari. Apabila kita semakin dalam mengalami amannya berada di bawah perlindungan Bapa surgawi, maka kita pun diperlengkapi dengan keberanian, pengharapan dan kekuatan pada saat-saat kita menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan kita. Kita juga akan mengasihi orang-orang di sekeliling kita dengan kasih Allah yang ada dalam diri kita.

Pada masa Adven ini, marilah kita mempersiapkan hati kita dengan menyambut Yesus ke dalam kehidupan kita setiap kali kita memulai hari kita. Marilah kita mohon kepada-Nya agar membuka mata (hati) kita untuk memampukan kita melihat betapa dekat Dia sebenarnya dengan kita dan betapa berharga kita semua bagi diri-Nya. Dalam masa yang sangat istimewa ini, sangat pantaslah bagi kita menyediakan waktu lebih banyak lagi untuk pembacaan dan permenungan sabda Allah yang ada dalam Kitab Suci, untuk melihat betapa besar kasih-Nya kepada kita. Semoga setiap hari kita dapat mengalami sukacita dalam menanti-nantikan kedatangan kembali Tuhan dan Juruselamat kita.

DOA: Tuhan Yesus Kristus, aku bertekad untuk senantiasa waspada berjaga-jaga dalam menantikan kedatangan-Mu  ke dunia sebagai Raja yang akan menghakimi umat manusia. Biarlah Roh Kudus-Mu membimbingku agar mau dan mampu memusatkan pandanganku kepada-Mu, agar dengan demikian aku senantiasa siap untuk menanggapi kehendak-Mu dalam hidupku, dalam Gereja, dan dalam dunia. Datanglah, ya Tuhan Yesus. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Mrk 13:33-37), bacalah tulisan yang berjudul “KARENA ITU BERJAGA-JAGALAH, SEBAB KAMU TIDAK TAHU KAPAN TUAN RUMAH ITU PULANG” (bacaan tanggal 3-12-23) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 23-12 BACAAN HARIAN DESEMBER 2023.

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 29-11-20 dalam situs/blog SANG SABDA)

Cilandak, 2 Desember 2023 [OSCCap: B. Maria Angela Astorch, Biarawati]

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

SENANTIASA BERJAGA-JAGA SAMBIL BERDOA

SENANTIASA BERJAGA-JAGA SAMBIL BERDOA

(Bacaan Injil Misa, Hari Biasa Pekan Biasa XXXIV – Sabtu, 2 Desember 2023)

OSCCap: Pfak B. Maria Angela Astorch, Biarawati

Hari Sabtu Imam

“Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan dibebani oleh pesta pora dan kemabukan serta kekhawatiran hidup sehari-hari dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab hari itu akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Luk 21:34-36)

Bacaan Pertama: Dan 7:15-27; Mazmur Tanggapan: Dan 3:82-87

Hari ini adalah hari terakhir dari tahun liturgi (Tahun A/1). Apa lagi yang lebih cocok bagi kita daripada membaca dan merenungkan nasihat Yesus untuk berjaga-jaga senantiasa sambil berdoa, supaya kita beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kita tahan berdiri di hadapan Anak Manusia (lihat Luk 21:36).

Kita sekarang sudah berada pada tahun ketiga dekade ketiga dari milenium ketiga. Bagaimana kita dapat lebih menyerupai “bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat Allah sendiri” (1Ptr 2:9) yang dikatakan Kitab Suci kepada kita tentang jati diri kita yang sesungguhnya dan seharusnya? Masih jauhkah posisi kita dari apa yang digambarkan dalam surat Santo Petrus itu?

Barangkali yang muncul pertama dalam pikiran kita adalah untuk melakukan latihan rohani yang akan menjamin pertumbuhan spiritual kita. Sesungguhnya, Allah dapat memimpin kita untuk mengambil beberapa langkah praktis. Akan tetapi, janganlah sampai kita melupakan tujuan dari latihan rohani sedemikian, yaitu agar melalui latihan-latihan tersebut kita akan memperkenankan kasih Allah untuk meresapi kegelapan hati kita dan kegelapan dunia ini. Di atas segalanya, Dia ingin mengutus Roh Kudus-Nya untuk mengajar kita dan membentuk kita agar semakin seturut gambar dan rupa Kristus.

Setiap hari, Roh Kudus ingin membimbing kita satu langkah lebih dekat lagi kepada kekudusan. Setiap hari, sesuatu hal lain akan terjadi – apakah dalam hati kita, atau dalam keadaan-keadaan hari itu – itu adalah sebuah undangan lain lagi dari Roh Kudus agar kita menerima rahmat Allah. Selagi kita memperkenankan Yesus membebas-merdekakan kita dari dorongan-dorongan yang berasal dari kecenderungan kita untuk berdosa, sementara kita menyambut Roh Kudus masuk ke dalam kehidupan kita melalui doa-doa dan ketaatan, maka sedikit demi sedikit kita pun akan ditransformasikan. Pada akhirnya kita dapat mempersiapkan diri kita untuk hari di mana kita akhirnya akan “berdiri di hadapan Anak Manusia” (Luk 21:36).

Marilah sekarang kita bergegas menghadap Yesus dan menaruh hidup kita di hadapan-Nya. Hanya melalui bimbingan Roh Kudus kita dapat sungguh membuat diri kita siap bagi pencurahan rahmat ilahi. Oleh karena itu, marilah kita memohon kepada Roh Kudus untuk membimbing kita. Semoga kita semua akan berdiri di hadapan Putera Allah dan mempermaklumkan dengan penuh iman bahwa “Yesus adalah Tuhan!”

DOA: Tuhan Yesus Kristus, kerajaan-Mu dipenuhi dengan segala kekayaan surgawi – jauh lebih daripada yang dapat kubayangkan. Buatlah hatiku terbakar berkobar-kobar dengan realitas kasih dan kuasa-Mu! Biarlah kasih-Mu mengalir masuk ke dalam diriku. Siapkanlah aku untuk semua hal yang Engkau inginkan untuk kulakukan dalam hidupku. Terima kasih, ya Tuhan Yesus; terpujilah nama-Mu selalu. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Luk 21:34-36), bacalah tulisan  yang berjudul “NASIHAT-NASIHAT YESUS BERKAITAN DENGAN AKHIR ZAMAN” (bacaan tanggal 2-12-23) dalam  situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 23-12 BACAAN HARIAN DESEMBER 2023

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 27-11-21 dalam situs/blog SANG SABDA)

Cilandak, 1 Desember 2023 [Pw B. Dionisius dan Redemptus, Martir Indonesia]

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

SENANTIASA BERJAGA-JAGA SAMBIL BERDOA

SENANTIASA BERJAGA-JAGA SAMBIL BERDOA

(Bacaan Injil Misa, Hari Biasa Pekan Biasa XXXIV – Sabtu, 26 November 2022)

Keluarga Besar Fransiskan: Pw/PFak S. Leonardus dr Porto Mauritio, Imam

SJ: S. Yohanes Berchmans, Biarawan

SCJ: Peringatan Semua Arwah Anggota Tarekat

“Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan dibebani oleh pesta pora dan kemabukan serta kekhawatiran hidup sehari-hari dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab hari itu akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Luk 21:34-36)

Bacaan Pertama: Why 22:1-7; Mazmur Tanggapan: Mzm 95:1-7

Hari ini adalah hari terakhir dari tahun liturgi (Tahun C/II). Apa lagi yang lebih cocok bagi kita daripada membaca dan merenungkan nasihat Yesus untuk berjaga-jaga senantiasa sambil berdoa, supaya kita beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kita tahan berdiri di hadapan Anak Manusia (lihat Luk 21:36).

Kita sekarang sudah berada pada tahun kedua dekade ketiga dari milenium ketiga. Bagaimana kita dapat lebih menyerupai “bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat Allah sendiri” (1Ptr 2:9) yang dikatakan Kitab Suci kepada kita tentang jati diri kita yang sesungguhnya dan seharusnya? Masih jauhkah posisi kita dari apa yang digambarkan dalam surat Santo Petrus itu?

Barangkali yang muncul pertama dalam pikiran kita adalah untuk melakukan latihan rohani yang akan menjamin pertumbuhan spiritual kita. Sesungguhnya, Allah dapat memimpin kita untuk mengambil beberapa langkah praktis. Akan tetapi, janganlah sampai kita melupakan tujuan dari latihan rohani sedemikian, yaitu agar melalui latihan-latihan tersebut kita akan memperkenankan kasih Allah untuk meresapi kegelapan hati kita dan kegelapan dunia ini. Di atas segalanya, Dia ingin mengutus Roh Kudus-Nya untuk mengajar kita dan membentuk kita agar semakin seturut gambar dan rupa Kristus.

Setiap hari, Roh Kudus ingin membimbing kita satu langkah lebih dekat lagi kepada kekudusan. Setiap hari, sesuatu hal lain akan terjadi – apakah dalam hati kita, atau dalam keadaan-keadaan hari itu – itu adalah sebuah undangan lain lagi dari Roh Kudus agar kita menerima rahmat Allah. Selagi kita memperkenankan Yesus membebas-merdekakan kita dari dorongan-dorongan yang berasal dari kecenderungan kita untuk berdosa, sementara kita menyambut Roh Kudus masuk ke dalam kehidupan kita melalui doa-doa dan ketaatan, maka sedikit demi sedikit kita pun akan ditransformasikan. Pada akhirnya kita dapat mempersiapkan diri kita untuk hari di mana kita akhirnya akan “berdiri di hadapan Anak Manusia” (Luk 21:36).

Marilah sekarang kita bergegas menghadap Yesus dan menaruh hidup kita di hadapan-Nya. Hanya melalui bimbingan Roh Kudus kita dapat sungguh membuat diri kita siap bagi pencurahan rahmat ilahi. Oleh karena itu, marilah kita memohon kepada Roh Kudus untuk membimbing kita. Semoga kita semua akan berdiri di hadapan Putera Allah dan mempermaklumkan dengan penuh iman bahwa “Yesus adalah Tuhan!”

DOA: Tuhan Yesus Kristus, kerajaan-Mu dipenuhi dengan segala kekayaan surgawi – jauh lebih daripada yang dapat kubayangkan. Buatlah hatiku terbakar berkobar-kobar dengan realitas kasih dan kuasa-Mu! Biarlah kasih-Mu mengalir masuk ke dalam diriku. Siapkanlah aku untuk semua hal yang Engkau inginkan untuk kulakukan dalam hidupku. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Luk 21:34-36), bacalah tulisan berjudul “NASIHAT-NASIHAT YESUS YANG COCOK DENGAN MASA PENANTIAN” (bacaan tanggal 26-11-22) dalam  situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 22-11 BACAAN HARIAN NOVEMBER 2022.

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 27-11-21 dalam situs/blog SANG SABDA)

Cilandak, 25 November 2022 [Pfak S. Katarina dr Aleksandria, Perawan Martir]

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

MENJADI HAMBA YANG SETIA DAN BIJAKSANA

MENJADI HAMBA YANG SETIA DAN BIJAKSANA

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXI – Kamis, 25 Agustus 2022)

Pfak S. Ludovikus; Pfak S.Yosef dr Calasanz, Imam

Keluarga Besar Fransiskan (kecuali OFS): Pw S. Ludovikus IX, Pelindung OFS

OFS: Pesta S. Ludovikus IX, Pelindung OFS

Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Karena itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu ketika tuannya itu datang. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu Tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi, apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkanya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi.” (Mat 24:42-51)

Bacaan Pertama: 1 Kor 1:1-9; Mazmur Tanggapan: Mzm 145:2-7

Yesus meminta kita terus berjaga-jaga dan siap sedia karena kita sungguh tidak akan mengetahui saat kedatangan-Nya dalam kemuliaan kelak. (Mat 24:42-44). Yesus juga mendorong kita semua untuk terus melayani-Nya, meski dihadapkan dengan berbagai kesulitan dan godaan yang seberat apa pun juga. Dia mengatakan: “Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu ketika tuannya itu datang” (Mat 24:46). Memang perintah Yesus ini tidaklah mudah untuk dilaksanakan. Seperti hal-hal lainnya dalam kehidupan kita, kita pun dapat merasa lelah, kita ingin agar ada orang-orang lain yang menggantikan kita, atau hati kita menjadi ciut manakala hasil kerja itu tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Namun Yesus berjanji, apabila kita terus menekuni pekerjaan kita sebagai pelayan-Nya, maka kita semua akan diberkati.

Yesus tergantung kepada kita masing-masing untuk melanjutkan misi-Nya. Dia tidak lagi hadir di tengah-tengah kita secara fisik dan harus menggantungkan diri pada kita sebagai perpanjangan kaki dan tangan-Nya dalam dunia. Bukankah kita disebut “tubuh Kristus”? Tanpa keterlibatan kita yang aktif, kerajaan-Nya tidak akan bertumbuh-kembang secara optimal. Allah telah menganugerahkan kepada kita masing-masing seperangkat karunia dan talenta untuk kita gunakan dalam melakukan tugas pelayanan kita, namun kita tetap masih dapat memilih sendiri bagaimana akan menggunakan berbagai karunia dan talenta tersebut. Kita dapat saja menggunakan karunia dan talenta yang dianugerahkan kepada kita itu sebagaimana yang dilakukan “hamba yang jahat” (lihat Mat 24:48), yaitu untuk memuaskan diri-sendiri, atau kita dapat seperti “hamba yang setia dan bijaksana” (lihat Mat 24:45), yang bekerja sama dengan Roh Kudus dalam tugas besar membuat dunia ini siap untuk kedatangan kembali Yesus dalam kemuliaan-Nya pada akhir zaman.

Allah memanggil kita kepada suatu cara atau gaya hidup yang unik. Dunia mengagung-agungkan sukses dan kenikmatan duniawi tentunya, sehingga fokus perhatian orang-orang adalah pada sukses dan kenikmatan duniawi itu. Akan tetapi, Dia memanggil kita untuk memfokuskan perhatian kita kepada keberadaan kita sebagai “garam bumi” dan “terang dunia”. Yesus mengingatkan kita untuk tetap berjaga-jaga dan siap sedia untuk melayani, menghayati kehidupan kita seakan inilah hari terakhir, bukan karena rasa takut kita sedang tidak siap pada waktu Dia datang kembali, melainkan karena cintakasih kita dan hasrat mendalam untuk mengalami hidup kekal bersama Dia. Selama hidup-Nya di dunia Yesus banyak sekali membuat mukjizat dan tanda heran dan Ia mengatakan bahwa kita akan mampu melakukan bahkan hal-hal yang lebih besar daripada apa yang dilakukan-Nya (lihat Yoh 14:12). Yang harus kita lakukan cukup sederhana, yaitu belajar untuk bekerja sama dengan Roh Kudus dan memperkenankan-Nya membimbing kita dalam perjalanan hidup sehari-hari.

Anda mau pilih menjadi hamba yang seperti apa? Menjadi “hamba yang setia dan bijaksana” atau “hamba yang jahat”? Menjadi “hamba yang setia dan bijaksana” berarti menjadi seorang pribadi yang menyebarkan kebaikan Yesus kepada orang-orang lain. Ingatlah kata-kata Yesus, bahwa hamba yang didapatinya sedang melakukan pekerjaannya pada waktu Dia datang kembali, akan diberkati-Nya. Oleh karena itu, berjaga-jagalah selalu dan siap sedia. Carilah selalu kesempatan-kesempatan untuk melayani Tuhan kita!

DOA: Tuhan Yesus Kristus, aku telah mendengar seruan-Mu untuk tetap berjaga-jaga dan menjadi hamba yang baik dan bijaksana. Dengan pertolongan Roh Kudus-Mu, aku percaya bahwa aku tidak akan mengecewakan Engkau. Amin.

Catatan: Untuk mendalami bacaan Pertama hari ini (1Kor 1:1-9), bacalah tulisan yang  berjudul “SANTO PAULUS ADALAH SEORANG GEMBALA UMAT YANG SEJATI” (bacaan tanggal 25-8-22) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 22-08 BACAAN HARIAN AGUSTUS 2022.

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 27-8-20 dalam situs/blog SANG SABDA)

Cilandak, 24 Agustus 2022  [Pesta S. Bartolomeus, Rasul]

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

MENJADI HAMBA YANG SETIA DAN BIJAKSANA

MENJADI HAMBA YANG SETIA DAN BIJAKSANA

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXI – Kamis, 26 Agustus 2021)

Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Karena itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu ketika tuannya itu datang. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu Tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi, apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkanya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi.” (Mat 24:42-51)

Bacaan Pertama: 1Tes 3:7-13; Mazmur Tanggapan: Mzm 90:3-4,12-14,17

Yesus meminta kita terus berjaga-jaga dan siap sedia karena kita sungguh tidak akan mengetahui saat kedatangan-Nya dalam kemuliaan kelak. (Mat 24:42-44). Yesus juga mendorong kita semua untuk terus melayani-Nya, meski dihadapkan dengan berbagai kesulitan dan godaan yang seberat apa pun juga. Dia mengatakan: “Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu ketika tuannya itu datang” (Mat 24:46). Memang perintah Yesus ini tidaklah mudah untuk dilaksanakan. Seperti hal-hal lainnya dalam kehidupan kita, kita pun dapat merasa lelah, kita ingin agar ada orang-orang lain yang menggantikan kita, atau hati kita menjadi ciut manakala hasil kerja itu tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Namun Yesus berjanji, apabila kita terus menekuni pekerjaan kita sebagai pelayan-Nya, maka kita semua akan diberkati.

Yesus tergantung kepada kita masing-masing untuk melanjutkan misi-Nya. Dia tidak lagi hadir di tengah-tengah kita secara fisik dan harus menggantungkan diri pada kita sebagai perpanjangan kaki dan tangan-Nya dalam dunia. Bukankah kita disebut “tubuh Kristus”? Tanpa keterlibatan kita yang aktif, kerajaan-Nya tidak akan bertumbuh-kembang secara optimal. Allah telah menganugerahkan kepada kita masing-masing seperangkat karunia dan talenta untuk kita gunakan dalam melakukan tugas pelayanan kita, namun kita tetap masih dapat memilih sendiri bagaimana akan menggunakan berbagai karunia dan talenta tersebut. Kita dapat saja menggunakan karunia dan talenta yang dianugerahkan kepada kita itu sebagaimana yang dilakukan “hamba yang jahat” (lihat Mat 24:48), yaitu untuk memuaskan diri-sendiri, atau kita dapat seperti “hamba yang setia dan bijaksana” (lihat Mat 24:45), yang bekerja sama dengan Roh Kudus dalam tugas besar membuat dunia ini siap untuk kedatangan kembali Yesus dalam kemuliaan-Nya pada akhir zaman.

Allah memanggil kita kepada suatu cara atau gaya hidup yang unik. Dunia mengagung-agungkan sukses dan kenikmatan duniawi tentunya, sehingga fokus perhatian orang-orang adalah pada sukses dan kenikmatan duniawi itu. Akan tetapi, Dia memanggil kita untuk memfokuskan perhatian kita kepada keberadaan kita sebagai “garam bumi” dan “terang dunia”. Yesus mengingatkan kita untuk tetap berjaga-jaga dan siap sedia untuk melayani, menghayati kehidupan kita seakan inilah hari terakhir, bukan karena rasa takut kita sedang tidak siap pada waktu Dia datang kembali, melainkan karena cintakasih kita dan hasrat mendalam untuk mengalami hidup kekal bersama Dia. Selama hidup-Nya di dunia Yesus banyak sekali membuat mukjizat dan tanda heran dan Ia mengatakan bahwa kita akan mampu melakukan bahkan hal-hal yang lebih besar daripada apa yang dilakukan-Nya (lihat Yoh 14:12). Yang harus kita lakukan cukup sederhana, yaitu belajar untuk bekerja sama dengan Roh Kudus dan memperkenankan-Nya membimbing kita dalam perjalanan hidup sehari-hari.

Anda mau pilih menjadi hamba yang seperti apa? Menjadi “hamba yang setia dan bijaksana” atau “hamba yang jahat”? Menjadi “hamba yang setia dan bijaksana” berarti menjadi seorang pribadi yang menyebarkan kebaikan Yesus kepada orang-orang lain. Ingatlah kata-kata Yesus, bahwa hamba yang didapatinya sedang melakukan pekerjaannya pada waktu Dia datang kembali, akan diberkati-Nya. Oleh karena itu, berjaga-jagalah selalu dan siap sedia. Carilah selalu kesempatan-kesempatan untuk melayani Tuhan kita!

DOA: Tuhan Yesus Kristus, aku telah mendengar seruan-Mu untuk tetap berjaga-jaga dan menjadi hamba yang baik dan bijaksana. Dengan pertolongan Roh Kudus-Mu, aku percaya bahwa aku tidak akan mengecewakan Engkau. Amin.

Catatan: Untuk mendalami bacaan Pertama hari ini (1Tes 3:7-13), bacalah tulisan yang  berjudul “SEMANGAT MISIONER SEJATI” (bacaan tanggal 26-8-21) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 21-08 BACAAN HARIAN AGUSTUS 2021.

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 27-8-20 dalam situs/blog SANG SABDA)

Cilandak, 25 Agustus 2021  [Pesta S. Ludovikus IX, Raja – Pelindung OFS]

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

NASIHAT-NASIHAT YESUS SEHUBUNGAN DENGAN AKHIR ZAMAN

NASIHAT-NASIHAT YESUS SEHUBUNGAN DENGAN AKHIR ZAMAN

 (Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXXIV – Sabtu, 28 November 2020)

OFM/OFMConv.: Peringatan Wajib S. Yakobus dr Marka, Imam

CM: Peringatan Wajib S. Katarina Labouré, Perawam

OSU: Pesta Uni Roma Ordo Santa Ursula

“Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan dibebani oleh pesta pora dan kemabukan serta kekhawatiran hidup sehari-hari dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu  jerat. Sebab hari itu akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Luk 21:34-36)

Bacaan Pertama: Why 22:1-7; Mazmur Tanggapan: Mzm 95:1-7

Yesus baru saja membuat pengumuman tentang “Kedatangan Anak Manusia” dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya (Luk 21:27). Yesus juga baru mengumumkan bahwa “Kerajaan Allah sudah dekat” (Luk 21:31), tidak ubahnya dengan kedatangan musim panas yang ditandai dengan pohon-pohon yang bertunas (Luk 21:30).

Sekarang, dalam bacaan Injil hari ini, Yesus kembali memberikan sejumlah nasihat kepada para sahabat-Nya, nasihat-nasihat yang cocok dengan masa penantian. Ia bersabda: “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan dibebani ……” (Luk 21:34). Setelah mengundang para sahabat-Nya untuk berharap dan menaruh kepercayaan, Yesus sekarang memperingatkan mereka supaya berjaga-jaga senantiasa. Bagi kita semua yang hidup pada zaman ini, pesan Yesus itu mengajak kita untuk senantiasa berjaga-jaga, teristimewa akan “kedatangan-Nya untuk kedua kalinya”.

Kita harus senantiasa menjaga diri, agar hati kita jangan dibebani oleh pesta pora dan kemabukan serta kekhawatiran hidup sehari-hari (lihat Luk 21:34). Keterlekatan yang berkelebihan pada kenikmatan-kenikmatan jasmani memuat hati kita beku. Bilamana kita membiarkan diri kita dikuasai oleh berbagai benda serta kenikmatan duniawi, maka sangat boleh jadi kita akan lupa akan “Hari Tuhan”, jangan sampai tiba-tiba jatuh ke atas diri kita seperti suatu jerat. Sebab hari itu akan menimpa semua penduduk bumi ini (lihat Luk 21:34-35).

“Hari Penghakiman” memang akan tiba tanpa pengumuman terlebih dahulu. Setiap detik setiap hari, ada ratusan orang mati di seluruh dunia. Kita masing-masing tidak mengetahui tinggal berapa detik lagi yang tersedia bagi kita untuk hidup di atas bumi ini. Keruntuhan Yerusalem (Luk 21:20-24) seharusnya merupakan sebuah peringatan bagi kita semua. Ini adalah suatu tanda penghakiman yang jatuh ke atas seluruh dunia.

Hari ini adalah hari terakhir dari tahun liturgi (Tahun B/II). Apa lagi yang lebih cocok bagi kita daripada membaca dan merenungkan nasihat Yesus untuk “berjaga-jaga senantiasa sambil berdoa”, supaya kita beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kita tahan berdiri di hadapan Anak Manusia (lihat Luk 21:36).

Ya, Yesus menasihati para sahabat-Nya untuk tak henti-hentinya berdoa. Santo Paulus mengulangi nasihat yang sangat urgent ini kepada umat Kristiani perdana, juga lewat contoh dirinya sendiri (bacalah 1Tes 5:17; 2Tes 1:11; Flp 1:4; Rm 1:10; Kol 1:3,9; Flm 1:4). Rangkuman berbagai pesan Paulus: “Kami berdoa terus-menerus …… Dalam doa-doaku pada setiap saat …… Aku selalu bersyukur kepada Allah pada saat aku mengingat kamu dalam doa-doaku ……”

Kita harus senantiasa mengingat nasihat-nasihat Yesus yang sangat menentukan dan menerapkan semuanya pada diri kita sendiri: pengharapan, rasa percaya dan kepastian, kesiap-siagaan, ketenangan hati, kesiap-siagaan penuh kemauan, doa-doa, ……. karena tidak seorang pun tahu kapan “Hari Tuhan” itu. “Berjaga-jaga senantiasa sambil berdoa” dimaksudkan supaya kita beroleh kekuatan untuk ‘luput’ dari semua yang akan terjadi itu ……” (Luk 21:36). “Luput” di sini adalah “luput” dari aspek-aspek yang sangat buruk dan mengerikan dari “Hari Tuhan” itu. Rasa percaya, sukacita, pengharapan, …… tidaklah sama dengan rasa-aman yang salah. Kita harus berjaga-jaga. Kita harus “luput”. Ada bahaya yang mengancam. Kita harus memiliki kekuatan untuk meluputkan diri.

“…… supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia” (Luk 21:36). Ini adalah potongan kalimat terakhir dari sabda Yesus sebelum kisah sengsara-Nya. “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, …… supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Allah”! Tidak lama setelah itu Yesus sendiri sampai kepada “akhir”-Nya …… melalui penderitaan sengsara-Nya. Namun demikian, Ia telah memandang diri-Nya sebagai “Anak Manusia” yang penuh kemuliaan dan duduk “di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa”, sebagaimana Dia akan mengumumkannya dalam beberapa hari kemudia di hadapan Sanhedrin (lihat Luk 22:69L

DOA: Tuhan Yesus Kristus , kami percaya bahwa adalah sang “Anak Manusia” yang mempunyai “kata terakhir”. Dan, apabila kami senantiasa berjaga-jaga sambil berdoa, maka kami pun akan tahan berdiri dihadapan-Mu. Tuhan Yesus, datanglah! Amin.

Catatan: Untuk mendalam Bacaan Pertama hari ini (Why 22:1-7), bacalah tulisan yang berjudul “BERBAHAGIALAH ORANG YANG MENURUTI PERKATAAN-PERKATAAN NUBUAT KITAB INI” (bacaan tanggal 28-11-20) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 20-11 BACAAN HARIAN NOVEMBER 2020.

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 1-12-18 dalam situs/blog SANG SABDA)

Cilandak, 26 November 2020 [Peringatan Wajib/Peringatan Fakultatif S. Leonardus dr Porfto Mauritio, Imam]

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

SENANTIASA WASPADA MENANTIKAN KEDATANGAN TUHAN YESUS

SENANTIASA WASPADA MENANTIKAN KEDATANGAN TUHAN YESUS

(Bacaan Injil Misa Kudus, Peringatan Wajib S. Monika – Kamis, 27 Agustus 2020)

Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.

Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Karena itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu ketika tuannya itu datang. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu Tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi, apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkanya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi.” (Mat 24:42-51)

Bacaan Pertama: 1Kor 1:1-9; Mazmur Tanggapan: Mzm 145:2-7

“Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu ketika tuannya itu datang.” (Mat 24:46)

Apakah anda siap? Orang-orang pada zaman Yesus mengetahui, barangkali jauh lebih tahu dari kita semua, akan kebutuhan untuk senantiasa bersikap waspada. Pada zaman itu banyak perampok atau penyamun beroperasi di malam hari. Oleh karena itu para penjaga rumah dan/atau penjaga malam harus sungguh waspada setiap saat, siap untuk menghadapi bahaya apa pun yang mungkin mengancam.

Memang kebanyakan kita – teristimewa orang kota besar – tidak merasa adanya keperluan untuk menghadapi ancaman para pencuri di malam hari, namun kita dipanggil untuk menjaga harta warisan kita dalam Kristus. Musuh-musuh kita – Iblis, hal-ikhwal duniawi, kodrat kita sendiri yang cenderung berdosa – terus saja mengancam kita semua. Kalau tidak waspada, maka kita pun dapat hancur berkeping-keping! Iblis dan hal-hal yang disebutkan tadi senantiasa mencari kesempatan untuk menggeser posisi kita yang penuh kepercayaan pada Kristus, a.l. dengan menimbulkan keraguan terhadap martabat kita sebagai anak-anak Allah; juga dengan mengaburkan ingatan kita akan karya Allah dalam kehidupan kita dan yang meyakinan kita  bahwa Kristus sungguh ada dalam diri kita masing-masing, dan bahwa Dia samasekali bukanlah harapan kemuliaan bagi kita. Setiap Selasa malam dalam Ibadat Penutup, Santo Petrus senantiasa mengingatkan kita: “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya” (1Ptr 5:8).

Menghadapi ancaman-ancaman tersebut di atas, Yesus memanggil kita untuk senantiasa waspada. Dia ingin kita untuk siap-siaga tidak hanya dalam menantikan kedatangan-Nya untuk kedua kalinya, melainkan juga siap untuk segala waktu akan kedatangan-Nya kepada kita dalam kehidupan kita sehari-hari untuk memberikan rahmat dan hikmat-Nya kepada kita. Dengan tetap waspada, kita dapat menjaga posisi istimewa yang kita miliki dalam Kristus, martabat kita sebagai “kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah” (Ef 2:19). Kesiap-siagaan akan menjaga kita untuk terbuka menyambut Yesus kapan saja Dia datang.

Janji Injil hari ini adalah bahwa apabila kita tetap waspada menantikan kedatangan Tuhan Yesus, maka musuh-musuh kita akan kehilangan kontrolnya atas diri kita. Bahkan badai kehidupan sekali pun akan menjadi kesempatan-kesempatan sangat berharga untuk melihat bagaimana Yesus bertempur untuk kita.  Tuhan Yesus ingin sekali melayani kita dengan penuh kemurahan hati. Sayup-sayup atau jelas kita mendengar suara-Nya: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat 11:28). Oleh karena itu, marilah kita menyerahkan segala beban dan kesusahan kita, dan Ia pun akan menggantinya menjadi sukacita dan tawa-ceria.

Waspadalah dan selalu ingatlah bahwa kita (anda dan saya) mempunyai “seorang” Allah yang telah mengasihi kita sejak sediakala dan menginginkan kita mengalami kemenangan-Nya dan mencicipi sukacita yang akan datang bersama-Nya pada saat Ia kembali kelak.

DOA: Tuhan Yesus Kristus, Engkau adalah segalanya yang kubutuhkan. Engkau adalah mutiaraku yang sangat berharga. Tolonglah aku agar mampu mengambil keputusan-keputusan hari ini yang akan menjaga harta kehidupan yang telah Engkau taruh dalam hatiku. Aku akan menjaga agar pelitaku tetap bernyala selagi Engkau mengisi diriku dengan minyak Roh-Mu, karena bersama sang pemazmur aku percaya bahwa “Engkau, Tuhan, akan memberikan kebaikan” (Mzm 85:12) kepadaku . Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Mat 22:24-51), bacalah tulisan yang berjudul “MENJADI HAMBA YANG SETIA DAN BIJAKSANA” (bacaan tanggal 27-8-20) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 20-08 BACAAN HARIAN AGUSTUS 2020.

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 30-8-18 dalam situs/blog SANG SABDA)

Cilandak, 25 Agustus 2020 [Pesta S. Ludovikus IX, Raja – Pelindung OFS]]

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS