DAMAI SEJAHTERA-KU KUBERIKAN KEPADAMU
DAMAI SEJAHTERA-KU KUBERIKAN KEPADAMU
(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan V Paskah – Selasa, 30 April 2024)
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu, Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Kamu telah mendengar bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang. Ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku, tetapi dunia harus tahu bahwa aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku. (Yoh 14:27-31a)
Bacaan Pertama: Kis 14:19-28; Mazmur Tanggapan: 145:10-13ab,21
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan dan gentar hatimu.” (Yoh 14:27)
Para rasul telah meninggalkan segalanya demi mengikut Yesus. Mereka berani untuk berpengharapan bahwa Yesus adalah sungguh sang Mesias yang dinanti-nantikan. Dengan demikian mereka dengan segala senang hati meninggalkan pekerjaan dan rumah tinggal mereka. Sekarang pemikiran bahwa Yesus akan meninggalkan mereka menyebabkan diri mereka dipenuh dengan kegalauan, ketidakpastian yang mencemaskan hati. Sebenarnya Yesus mau pergi ke mana? Mengapa mereka tidak dapat pergi bersama Yesus? Jika Yesus pergi, “nasib” mereka bagaimana? Jadi apakah mereka nanti? Bagaimana dengan janji Yesus untuk datang dengan Kerajaan-Nya? Cintakasih para murid kepada Yesus, dengan demikian pemahaman tentang identitas Yesus dan rencana-rencana-Nya bagi mereka, sungguh masih terlalu terbatas sehingga belum mampu menghibur diri mereka.
Untuk menghibur mereka, Yesus berupaya menjelaskan tujuan-tujuan-Nya bagi mereka: “Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Kamu telah mendengar bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku” (Yoh 14:27-28). Yesus menjelaskan bahwa Dia akan kembali kepada kemuliaan yang yang telah dimiliki-Nya bersama Bapa sejak sediakala [sebelum dunia ada] (Yoh 16:28; 17:5). Yesus dan Bapa adalah satu; Dia mengasihi Bapa dan sepenuhnya berkomitmen untuk melakukan kehendak-Nya (Yoh 14:31). Yesus merasa yakin bahwa apabila para murid-Nya sungguh memahami kenyataan ini, maka mereka pun akan mengalami kedamaian dalam hati.
Bagaimana kiranya sesuatu yang terasa sebagai doktrin teologis yang abstrak ini dapat menjadi suatu sumber penghiburan bagi kita? Ketika kita sampai pada kesadaran betapa erat sekali persatuan antara Yesus dengan Allah yang Mahakuasa, maka kita pun akan memahami betapa terjaminnya keselamatan kita semua melalui diri-Nya (Yesus). Tidak ada sesuatu pun yang palsu atau menyesatkan dalam diri Yesus. Yesus tidak memiliki agendanya sendiri, apalagi agenda tersembunyi, dan Dia bukanlah seorang pemimpi di siang hari bolong. Yesus adalah Putera Allah yang kekal. Hati-Nya hanya dipenuhi oleh keprihatinan-keprihatinan dan hasrat-hasrat Allah. Karena ketaatan-Nya kepada Allah Bapa, bahkan sampai mati di kayu salib (Flp 2:6-8), maka kita dapat merasa pasti bahwa penyelamatan-Nya sungguh tersedia bagi kita. Keselamatan kita dijamin oleh Allah sendiri!
Yesus telah memenangkan keselamatan bagi kita dan Ia mampu untuk menjaga keamanan kita terhadap ancaman berbagai gejolak dan kesulitan kehidupan dalam dunia ini. Inilah kebenaran tentang Yesus yang ingin ditanamkan oleh Roh Kudus dalam hati dan pikiran kita setiap hari (Yoh 14:26), untuk memberikan kepada kita suatu damai-sejahtera yang lebih besar daripada segala permasalahan dunia ini selagi kita dengan penuh pengharapan menanti-nantikan kedatangan-Nya kembali (Yoh 14:27).
DOA: Tuhan Yesus Kristus, terima kasih penuh syukur kami haturkan kepada-Mu untuk kesetiaan dan ketaatan-Mu kepada kehendak Bapa surgawi; juga untuk kasih-Mu kepada kami masing-masing yang tak pernah luntur. Sukacita karena mengasihi-Mu jauh lebih baik daripada rasa damai yang bersifat sementara sebagaimana ditawarkan oleh dunia. Oleh karena itu, ya Tuhan Yesus, terimalah hati kami masing-masing yang kami persembahkan kepada-Mu pada hari ini. Kami sungguh mengasihi Engkau, ya Tuhan dan Juruselamat kami, sekarang dan sepanjang segala masa. Amin.
Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Yoh 14:27-31a), bacalah tulisan yang berjudul “APA YANG DIMAKSUDKAN OLEH YESUS DENGAN KATA ‘DUNIA’ DALAM PENGAJARAN-NYA PADA PERJAMUAN TERAKHIR” (bacaan tanggal 30-4-24) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 24-04 BACAAN HARIAN APRIL 2024.
(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 9-5-23 dalam situs/blog SANG SABDA)
Cilandak, 29 April 2024 [Pw S. Katarina dr Siena, Perawan Perawan Pujangga Gereja]
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS