YESUS BERBICARA MENGENAI REALITAS ROH-ROH JAHAT

 (Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXVII – Jumat, 9 Oktober 2020)

Peringatan Fakultatif S. Dionisius, Uskup dll. Martir

Peringatan Fakultatif S. Yohanes Leonardus, Imam

Tetapi ada di antara mereka yang berkata, “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, pemimpin setan.” Ada pula yang meminta suatu tanda dari surga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata, “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi, jika aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Karena itu, merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Siapa yang tidak bersama Aku, ia melawan aku dan siapa yang tidak mengumpulkan bersama Aku, ia menceraiberaikan.”  Apabila roh jahat keluar dari seseorang, ia mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Ia pun pergi dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula.” (Luk 11:15-26)

Bacaan Pertama: Gal 3:7-14; Mazmur Tanggapan: Mzm 111:1-6

“Tetapi jika aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.” (Luk 11:20)

Dalam banyak kesempatan, Yesus berbicara dengan serius tentang realitas roh-roh jahat. Akan tetapi bagi mayoritas orang-orang zaman sekarang, ide sedemikian dirasakan sebagai berbau takhyul. Atau barangkali kita memang tidak mau untuk mengakui eksistensi dari roh-roh jahat itu karena kita sebenarnya takut tidak dapat berbuat apa-apa jika berhadapan dengan mereka.

Marilah kita tes (uji) diri kita sendiri. Berapa seringkah dalam sehari kita mengalami pikiran-pikiran buruk yang tidak mau pergi-pergi dari kepala kita? Barangkali kita (anda dan saya) mempunyai sikap penolakan terhadap seseorang yang tidak dapat kita hilangkan, walaupun kita tahu sikap sedemikian adalah salah. Atau, barangkali dalam pikiran kita ada ketakutan atau kekhawatiran yang tidak rasional, yang tidak dapat kita atasi. Tentu saja terdapat banyak kemungkinan jawaban atas hal-hal ini dan kita tidak dapat melepaskan tanggung-jawab atas pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan kita. Akan tetapi, kita juga tidak boleh mengecilkan pekerjaan Iblis dan para pengikutnya yang senantiasa berupaya untuk mengganggu anak-anak Allah agar supaya relasi mereka dengan Allah itu menjadi terputus.

Apakah yang dapat kita lakukan pada saat kita menghadapi musuh-musuh yang sedemikian? Kita tidak perlu merasa takut terhadap roh-roh jahat itu. Menurut Santo Yohanes, “Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia” (1Yoh 4:4). Kita telah dibaptis ke dalam Kristus, dan selama kita bertekun dalam iman kepada Yesus, maka kita dapat mengatasi si Jahat dan begundal-begundalnya.

Selagi kita menaruh iman-kepercayaan kita pada kemenangan Yesus atas Iblis, maka kita dapat mengenal dan mengalami kebebasan dari cengkeramannya setiap hari. Segalanya yang kita butuhkan untuk pertempuran telah tersedia dalam dan melalui Kristus (lihat Ef 6:10-17). Tantangan kita setiap hari adalah untuk hidup dengan bebas dalam Kristus dan memelihara apa yang telah dikerjakan rahmat-Nya atas diri kita. Seperti halnya Santo Paulus, marilah kita menggunakan senjata-senjata ilahi yang telah disediakan Kristus, untuk merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Marilah kita menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus (2Kor 10:4-5). Marilah kita menimbang setiap pemikiran dan tindakan dalam terang kebebasan kita dalam Kristus dan otoritas-Nya atas segenap ciptaan, termasuk si Iblis dan para pengikutnya.

DOA: Tuhan Yesus Kristus, berikanlah kepadaku sebuah hati yang dapat membeda-bedakan antara terang dan kegelapan. Buatlah diriku peka terhadap suara/gerakan Roh Kudus sehingga dengan demikian aku dapat mengidentifikasikan kerja dari si Jahat dan/atau para pengikutnya. Perkenankanlah aku untuk berjalan dalam terang kebebasan-Mu. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Pertama hari ini (Gal 3:7-14), bacalah tulisan yang berjudul “YANG PENTING ITU IMAN, BUKAN LEGALISME” (bacaan tanggal 9-10-20) dalam situs/blog SANG SABDA  http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 20-10 BACAAN HARIAN OKTOBER 2020.  

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 11-10-19 dalam situs/blog SANG SABDA)

Cilandak, 8 Oktober 2020

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS