RENCANA ALLAH YANG SEMPURNA DIPENUHI MELALUI YESUS

(Bacaan Pertama Misa Kudus, Hari Biasa Masa Natal – Sabtu, 3 Januari 2015)

Keluarga Besar Fransiskan: Peringatan Nama Yesus Yang Tersuci 

Basildon ParkJikalau kamu tahu bahwa Ia benar, kamu harus tahu juga bahwa setiap orang yang melakukan kebenaran lahir dari Dia.

Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu, dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi, kita tahu bahwa apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia adalah suci. Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah. Dan kamu tahu bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. Setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa, tidak pernah melihat dan tidak pernah melihat dan tidak pernah mengenal Dia. (1Yoh 2:29-3:6) 

Mazmur Tanggapan: Mzm 98:1,3-6; Bacaan Injil: Yoh 1:29-34 

“Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia adalah suci” (1Yoh: 3:3).

Pengharapan kita adalah Tuhan Allah. Dia, yang tidak pernah melanggar janji-janji-Nya, tentunya akan memberikan kepada kita segala sesuatu yang dapat kita harapkan. Kata dalam bahasa Yunani untuk pengharapan adalah elpo, yang berarti “mengantisipasi”, “mengekspektasi”, untuk menaruh “rasa percaya”. Kata “pengharapan” ini bukanlah soal “kemungkinan”, melainkan menyangkut “kepastian”. Bilamana kita menaruh pengharapan kita dalam tangan-tangan Tuhan, maka kita dapat memastikan diri bahwa Dia tidak akan mengecewakan kita. Allah adalah seorang Pribadi yang sangat dapat dipercaya dan Ia Mahasetia. Allah pasti akan memenuhi janji-janji-Nya. Sekarang, apakah yang diminta-Nya dari kita masing-masing? Sederhana saja: Ia minta agar kita percaya, dan menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada-Nya.

YESUS SANG RABBI DARI NAZARETKita berpengharapan bahwa pada suatu hari kita akan begitu dipenuhi dengan hidup dan kasih Allah, sehingga kita sebenarnya dapat menjadi serupa dengan Yesus sendiri (lihat 1Yoh 3:2). Pada hari itu, kita akan dibawa ke hadapan takhta Allah Bapa, dalam keadaan “kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya” (lihat Kol 1:22). Tanggapan kita selagi kita dengan penuh gairah menanti-nantikan pemenuhan janji-janji-Nya, adalah untuk sungguh menghargai sabda-Nya. Janji-janji Allah itu benar dan akan terwujud. Bapa surgawi telah memenuhi rencana-Nya yang sempurna melalui Yesus, sang Juruselamat umat manusia.

Kita dapat percaya kepada janji-janji Allah, bahkan ketika dosa dan situasi-situasi sulit sungguh membuat hati kita menciut. Tentu saja kita tidak akan melihat hasil-hasilnya secara langsung dan segera: Kita masih melihat dosa, dan kita akan senantiasa ingin melihat lebih banyak lagi perubahan. Tidak ada seorang pun yang sempurna. Namun sebagai anak-anak-Nya, dengan penuh rasa percaya kita dapat menaruh pengharapan kita dalam tangan-tangan Allah, yang senantiasa setia pada kata-kata-Nya sendiri. Oleh kuasa Roh Kudus-Nya, Yesus telah memampukan kita untuk menjadi sempurna seperti Ia dan Bapa-Nya adalah sempurna (lihat Mat 5:48).

Sekarang, marilah kita menaruh pengharapan kita dalam Yesus. Apa pun yang lain tidak akan memadai untuk mencapai kepenuhan hidup yang Allah ingin berikan kepada kita. Selagi kita belajar untuk mengandalkan diri kepada-Nya dan janji-janji-Nya yang besar dan agung, maka hidup kita pun akan berubah. Kita akan merasa aman berada di bawah perlindungan Allah. Dia tidak akan pernah mengecewakan kita, tidak pernah membiarkan kita putus-asa. Sebaliknya, Dia akan memampukan kita untuk menghadapi kedosaan kita dan kelemahan-kelemahan kita dengan pengharapan dan kesadaran bahwa Yesus telah memenangkan penebusan penuh bagi kita.

DOA: Roh Kudus Allah, bangunkanlah pengharapan kami kepada Yesus, sang Batu Penjuru. Yesus telah memenangkan sebuah tempat bagi kami di hadapan takhta Allah Bapa dan Ia (Yesus) senantiasa bekerja dalam diri kami masing-masing. Tolonglah kami untuk percaya pada janji-janji Allah, dan untuk memproklamasikan semua itu kepada orang-orang lain. Terpujilah nama Yesus yang tersuci, yang hidup bersama Bapa dan dalam persekutuan dengan Engkau sendiri, ya Roh Kudus. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Yoh 1:29-34), bacalah tulisan yang berjudul “SEPERTI YOHANES PEMBAPTIS, KITA JUGA DIPANGGIL” (bacaan tanggal 3-1-15) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda..wordpress.com; kategori: 15-01 BACAAN HARIAN JANUARI 2015. 

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 3-1-14 dalam situs/blog SANG SABDA) 

Cilandak, 30 Desember 2014 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS