MENIMBUN HARTA SURGAWI VS MENIMBUN HARTA DUNIAWI

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Minggu Biasa XIX [Tahun C], 7 Agustus 2016 

KESIAPSIAGAAN - LUK 12 35-40Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. Juallah segala milikmu dan berilah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusak ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”

Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetuk pintu, segera dibuka pintu baginya. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Apabila ia datang pada tengah malam atau pada dini hari dan mendapati mereka berbuat demikian, maka berbahagialah mereka. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”

Kata Petrus, “Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?” Jawab Tuhan, “Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya, ‘Tuanku tidak datang-datang,’ lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkanya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan memenggalnya dan membuatnya senasib dengan orang-orang yang tidak setia.

Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, akan banyak dituntut dari dirinya, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, akan lebih banyak lagi dituntut dari dirinya.” (Luk 12:39-48) 

Bacaan Pertama: Keb 18:6-9; Mazmur Tanggapan: Mzm 33:1,12,18-20,22; Bacaan Kedua: Ibr 11:1-2,8-19; Bacaan Injil (versi singkat: Luk 12:35-40 

Persekutuan intim dengan Pencipta alam semesta – Ini adalah sukacita mendalam, yang kita dapat harapkan ketika Yesus datang kembali. Juga adalah suatu sukacita karena kita dapat mulai mengalaminya di sini dan sekarang. Persekutuan dengan Allah dimaksudkan sebagai harta kekayaan yang tak akan habis-habisnya, dan Yesus ingin hidup kita dipenuhi dengan harta kekayaan, bukan dengan berbagai kesusahan berkaitan dengan kekayaan duniawi (Luk 12:33-34).

Sabda Yesus kepada para murid-Nya membuat jelas bahwa apabila kita menimbun harta surgawi bagi diri kita sendiri, kita tidak pernah akan dikecewakan. Tidak seperti harta kekayaan duniawi, kekayaan hidup bersama Allah tidak dapat dicuri ataupun dirusak. Sebaliknya: semua itu hanya dapat bertumbuh dan mendalam selagi kita memberi hati kita lebih banyak lagi kepada Yesus.

Bagaimana kita dapat menimbun harta kekayaan kerajaan Allah? Dengan sehari-harinya menyerahkan hidup kita kepada Tuhan dalam doa, dalam membaca sabda-Nya, dan menerima sakramen-sakramen. Semua ini adalah sarana kerjasama dengan kekayaan rahmat Allah. Yesus juga mengajarkan bahwa menggunakan sumber daya duniawi kita demi kebaikan orang-orang lain adalah sebuah cara sangat penting bagi kita untuk menggeser fokus hati kita dari hidup duniawi kepada janji hidup dalam kerajaan Allah (Luk 12:42-46).

Saudara dan saudari yang dikasihi Kristus, Allah sendiri ingin melayani kita! Dapatkah kita memberikan kepadanya kesempatan untuk menunjukkan kepada kita betapa dalam Dia menghargai kita? Dia ingin melakukan begitu banyak hal bagi kita, namun ketiadaan iman kita menghalangi kita menerima berkat-Nya. Melalui pertobatan, selagi kita memperkenankan Allah mencuci bersih kita, kita dapat menerima harta kekayaan kerajaan surga. Jadi, marilah kita menjadi pelaku firman Allah, tidak hanya menjadi pendengar (Yak 1:19 dsj.). Marilah kita semakin dekat pada Yesus dalam Misa Kudus dan mohon kepada Roh-Nya agar membimbing dan memenuhi kita dengan harta kekayaan-Nya pekan ini. 

DOA: Bapa surgawi, Engkau menjanjikan berkat-berkat yang besar sekali bagi umat-Mu. Terima kasih, Engkau mensyeringkan hidup-Mu dan kerajaan-Mu dengan kami. Apakah yang dapat menjadi harta kekayaan yang lebih besar? Tolonglah kami agar dapat melepaskan apa saja yang menghalangi kami untuk dekat pada-Mu. Semoga kami selalu terbuka untuk menerima anugerah-anugerah-Mu. Amin. 

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Luk 12:32-48), bacalah tulisan yang berjudul “HAMBA YANG SETIA DAN BIJAKSANA” (bacaan untuk tanggal 7-8-16) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 16-08 BACAAN HARIAN 2016. 

(Tulisan ini bersumberkan sebuah tulisan saya di tahun 2004)

Cilandak, 4 Agustus 2016 [Peringatan S. Yohanes Maria Vianney, Imam] 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS