FONDASI YANG KOKOH

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXIII – Sabtu, 12 September 2020)

Peringatan Fakultatif Nama SP Maria yang Tersuci

jesus_christ_image_227

“Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan apa yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan apa yang jahat dari perbendaharaan yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.”

“Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya – Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan – ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi, siapa saja yang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.” (Luk 6:43-49) 

Bacaan Pertama: 1 Kor 10:14-22a; Mazmur Tanggapan: Mzm 116:12-13,17-18 

Kita akan menyoroti Luk 6:47-49 saja. Perikop ini mengingatkan kita pada perikop Mat 7:14-27, yang membedakan dua macam orang, yaitu (1) orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya diatas batu dan  (2) orang yang bodoh, yaitu yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Bacaan yang sedang kita soroti ini menunjukkan bahwa fondasi kokoh satu-satunya untuk hidup kita adalah firman (sabda) Allah. Firman Allah ini tersedia secara istimewa bagi kita dalam Kitab Suci. Kitab Suci ini dapat bertahan terhadap segala terpaan hujan-badai dan gangguan-gangguan lain dalam kehidupan kita.

Bagaimana anda memandang Kitab Suci? Apakah di mata anda, Kitab Suci merupakan sekadar sebuah daftar yang memuat hal-hal yang harus dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan? Apakah Kitab Suci (Alkitab) bagi anda adalah textbook  yang hanya pantas digeluti oleh para pakar dan orang-orang yang berlatar-belakang pendidikan cukup tinggi saja? Apakah bagi anda Kitab Suci adalah semacam buku sejarah? Atau, apakah Kitab Suci ini merupakan perwahyuan hati dan pikiran Allah kepada setiap orang yang mengambil dan membacanya? Bagaimana kita memandang Kitab Suci itu memang penting.

Mendengarkan Roh Kudus dalam doa (prayerful listening to the Holy Spirit) adalah kunci dalam upaya membuat Kitab Suci itu menjadi hidup. Roh Kudus ini biasanya berbicara kepada hati kita dan Gereja: dengan lemah-lembut, tidak dengan cara yang sensasional atau pun spektakuler. Tanpa bimbingan Roh Kudus,  Kitab Suci dengan mudah dapat menjadi membosankan dan tidak menarik!

Saudari dan Saudaraku, Roh Kudus ingin membimbing kita masing-masing. Seperti membangun rumah di atas fondasi yang kokoh, kita juga dapat membangun hidup kita sesuai dengan berbagai wawasan yang kita peroleh dari Kitab Suci. Hal seperti ini menyenangkan hati Allah. Hal yang lebih menyemangati kita adalah: selagi kita bertindak atas dasar firman Allah, kita mengetahui bahwa kita bukanlah satu-satunya yang sedang membangun. Allah sendiri juga sedang bekerja membangun hidup-Nya dalam diri kita. Oleh karena itu kita harus percaya bahwa Allah akan menolong kita membangun hidup kita masing-masing di atas batu yang kokoh, yaitu firman-Nya. Dengan demikian kita harus mencari sebuah tempat dan menyediakan waktu yang hening, khusus di tengah rutinitas kita sehari-hari ……… untuk menggumuli firman Allah dalam Kitab Suci itu.

DOA: Tuhan Yesus Kristus, tolonglah aku membangun hidupku di atas batu yang kokoh, yaitu firman-Mu yang terdapat dalam Kitab Suci. Teristimewa dalam bulan Kitab Suci ini,  biarlah Roh-Mu mendorong daku untuk lebih mencintai firman-Mu dalam Kitab Suci. Semoga Roh hikmat-Mu membimbing daku dalam segala hal hari ini. Amin. 

Catatan: Untuk mendalami bacaan Injil  hari ini (Luk 6:43-49), bacalah juga tulisan berjudul “TAAT KEPADA ALLAH DENGAN HATI YANG SEDERHANA” (bacaan tanggal 12-9-20) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 20-09 BACAAN HARIAN SEPTEMBER 2020. 

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaann tanggal 16-9-17 dalam situs/blog SANG SABDA)

Cilandak, 10 September 2020 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS