IMAN ADALAH FONDASI DARI SEGALANYA DALAM KEHIDUPAN KITA SEBAGAI UMAT KRISTIANI

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XVIII – Senin, 3 Agustus 2020)

Sesudah itu Yesus segera mendesak murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Menjelang malam, Ia sendirian di situ. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru, “Itu hantu!”, lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka, “Tenanglah! Inilah Aku, jangan takut!” Lalu Petrus berkata kepada-Nya, “Tuhan, apabila engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Kata Yesus,”Datanglah!” Lalu Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak, “Tuhan, tolonglah aku!” Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata, “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun reda. Orang-orang yang ada  di perahu menyembah Dia, katanya, “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”

Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret. Ketika Yesus dikenal oleh orang-orang di tempat itu, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah itu. Semua orang yang sakit dibawa kepada-Nya. Mereka memohon kepada-Nya supaya diperkenankan walaupun hanya menyentuh jumbai jubah-Nya. Semua orang yang menyentuh-Nya menjadi sembuh. (Mat 14:22-36) 

Bacaan Pertama: Yer 28:1-17; Mazmur Tanggapan: Mzm 119:29,43,79,80,95,102

Yesus baru saja memberi makan paling sedikit lima ribu orang pada malam sebelumnya dan Ia telah pergi menyendiri untuk berdoa. Sebelum itu Yesus telah mengirimkan para murid-Nya mendahului Dia ke seberang lain dari Danau Genesaret dengan menggunakan perahu.

Sementara perahu yang memuat para murid berada di tengah danau, angin sakal datang menerjang sehingga mengombang-ambingkan perahu yang mereka tumpangi. Di tengah-tengah badai para murid dibuat kaget karena menyaksikan Yesus datang mendatangi mereka dengan berjalan di atas air. Murid-murid tersebut memang sangat terkejut. Belum sampai mereka lupa akan peristiwa mukjizat penggandaan roti dan ikan pada malam sebelumnya, sekarang ada lagi satu peristiwa ajaib.

Dalam keadaan seperti itu, para murid menyangka Yesus yang sedang mendatangi mereka itu hantu. Namun Yesus meyakinkan mereka, “Tenanglah! Inilah Aku, jangan takut!” (Mat 14:27).

Siapa lagi kalau bukan Petrus – yang takut-takut berani – menantang Yesus dengan berkata: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air”  (Mat 14:28). Kata Yesus, “Datanglah!” (Mat 14:29).

Petrus kemudian turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus, namun ketika merasakan tiupan angin ia pun menjadi takut dan mulai tenggelam. Yesus mengulurkan tangan-Nya dan memegang Petrus seraya berkata, “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”  (Mat 14:31).

Ada banyak pelajaran yang dapat kita petik dari pesan Injil hari ini.

Setelah banyak pekerjaan, suatu hari yang sibuk, paling sedikit setelah satu pekan yang penuh kesibukan, kita butuh “saat teduh” untuk berada di dekat Allah, untuk berdoa. Itulah contoh yang diberikan oleh Yesus. Dia pergi sendirian untuk berdoa.

Di tengah laut kehidupan kita yang penuh badai, kita harus memiliki iman bahwa Yesus Kristus senantiasa menyertai kita, karena Dia adalah sang Imanuel (Mat 1:23; 28:20). Apabila laut atau danau diterpa badai, kita yakin bahwa Yesus sedang berjalan di atas air mendatangi kita. Hal ini seharusnya memberikan kepada kita suatu keyakinan, sukacita dan damai-sejahtera karena sadar akan kedekatan Kristus dengan kita, kebaikan-Nya, belas kasih-Nya, kuasa ilahi-Nya yang mengalahkan segala badai kehidupan.

Iman adalah fondasi dari segalanya dalam kehidupan kita sebagai umat Kristiani. Apabila kita bertanya kepada diri kita sendiri, “mengapa engkau menyeleweng, mengapa engkau tidak taat kepada-Nya?”, kita tahu bahwa jawabannya selalu, paling sedikit sebagian, adalah “karena iman kita terlalu kecil”, kurang percaya!

DOA: Tuhan Yesus Kristus, kehadiran-Mu adalah kekuatanku. Ajarlah aku untuk berjalan dalam dunia ini dengan iman yang teguh kepada-Mu. Tuhan, tolonglah aku, agar aku dapat menjadi murid-Mu yang baik. Amin.

Catatan: Untuk mendalami bacaan Injil hari ini (Mat 14:22-36), bacalah tulisan yang berjudulDISELAMATKAN OLEH KUASA YESUS DAN OLEH KASIH-NYA” (bacaan tanggal 3-8-20) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 20-08 BACAAN HARIAN AGUSTUS 2020. 

(Tulisan ini bersumberkan sebuah tulisan pada tahun 2014) 

Cilandak, 2 Agustus 2020 [HARI MINGGU BIASA XVIII – TAHUN A]

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS