APA ARTINYA MENGASIHI ANAK-ANAK KITA?

Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XIX – Sabtu, 15 Agustus 2020)

Peringatan Fakultatif S. Tarsisius, Martir Ekaristi. Pelindung putera-puteri altar dan penerima komunit pertama

Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya di atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus berkata, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang punya Kerajaan Surga.” Lalu Ia meletakkan tangan-Nya di atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ. (Mat 19:13-15) 

Bacaan Pertama: Yeh 18:1-10,13,30-32; Mazmur Tanggapan: Mzm 51:12-15,18-19

Setiap hari, Yesus berseru: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku”, dan setiap hari pula tangan-tangan-Nya terbuka lebar-lebar siap untuk menyambut mereka. Para orangtua yang baik menyadari bahwa keprihatinan utama mereka haruslah kebahagiaan anak-anak mereka. Oleh karena itulah mereka sangat memperhatikan kesehatan mereka, pendidikan mereka dan kesejahteraan mereka dengan pengharapan bahwa mereka berkembang menjadi orang-orang dewasa yang matang dan bertanggung-jawab. Para orangtua Kristiani juga menyadari bahwa mereka harus membantu anak-anak mereka mencapati kebahagiaan akhir kehidupan kekal. Lebih dari apa pun juga yang lain, mereka ingin membantu anak-anak mereka berjalan bersama Yesus.

Salah satu penghalang terbesar yang dihadapi para orangtua dalam panggilan ini adalah pendefinisian kembali dari kata “kasih”. Apa artinya mengasihi anak-anak kita? Apakah itu sekadar berarti membantu mereka memperoleh hal terbaik yang dapat ditawarkan oleh dunia, atau yakinkah kita bahwa ada suatu “alam surgawi” yang merupakan tujuan akhir dari peziarahan kita di atas bumi? Apakah kita sungguh percaya bahwa anak-anak kita tidak akan selamat sampai mereka mengenal Yesus? Hal inilah yang akan menentukan bagaimana kita akan “mengasihi” anak-anak kita.

Tentu saja kesehatan, reputasi baik, dan stabilitas dalam hal materi semuanya penting, namun Yesus adalah yang paling penting dari apa/siapa saja yang ada karena Dialah tujuan dari setiap kehidupan manusia. Sebagai para orangtua, apakah kita (anda dan saya) menginginkan Yesus menjadi Tuhan, Juruselamat, dan Pelindung semua anak kita?

Apakah kita percaya bahwa dalam Sakramen Perkawinan, Allah telah memberikan kepada kita rahmat luarbiasa guna memampukan kita menjadi saksi, berdoa bagi anak-anak kita dan membentuk anak-anak kita sesuai dengan Injil? Apakah kita mengetahui bahwa Yesus berdiri di dekat kita senantiasa dan siap untuk membimbing kita selagi kita mencari hikmat?

Walapun kita sudah lama tidak aktif dalam bisnis, tidak bekerja untuk mencari uang lagi, dan hidup jauh dari anak-anak kita, kita tetap mempunyai kewajiban untuk mendorong serta menyemangati anak-anak kita dan berdoa bagi mereka. Kita tidak boleh sungkan-sungkan atau takut untuk mengatakan kepada mereka agar memusatkan pandangan mata (hati) mereka pada Yesus. Kita juga tidak boleh lupa berbagi (sharing) dengan mereka bagaimana Allah bekerja dalam kehidupan kita masing-masing. Selagi anak-anak kita semakin mengenal Allah, maka kita pun akan merasakan bahwa anak-anak kita pun menjadi semakin dekat dengan kita …… karena Yesus memang sungguh senang memberikan berkat-Nya kepada keluarga-keluarga.  Marilah kita membantu semua anak-anak kita agar mengenal kasih Yesus pada setiap saat kehidupan mereka.

DOA: Tuhan Yesus Kristus, biarlah Roh-Mu membentuk diri kami masing-masing agar supaya doa-doa kami, teladan hidup kami, apa yang kami katakan dan perbuat, dapat menarik anak-anak kami untuk menjadi lebih dekat kepada-Mu. Amin.

Catatan: Untuk mendalami bacaan Injil hari ini (Mat 19:13-15), bacalah tulisan yang berjudul “ORANG-ORANG SEPERTI ITULAH YANG PUNYA KERAJAAN SURGA” (bacaan tanggal 15-8-20) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 20-08 BACAAN HARIAN AGUSTUS 2020. 

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tangal 18-8-18 dalam situs/blog SANG SABDA) 

Cilandak, 13 Agustus 2020 [Peringatan Fakultatif S. Markus dr Aviano, Imam biarawan] 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS