TINGGAL DI DALAM AJARAN KRISTUS

(Bacaan Pertama Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXXII – Jumat, 14 November 2014)

Keluarga Besar Fransiskan: Peringatan S. Nikolaus Tavelic, Imam dkk.- Martir 

St-John-the-Evangelist-from-the-St-Thomas-altarpiece-xx-Pedro-Berruguete1

Aku sangat bersukacita karena mendapati bahwa sebagian dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa. Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu – bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita sejak semula – supaya kita saling mengasihi. Inilah kasih itu, yaitu kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu kamu harus hidup di dalam kasih sebagaimana telah kamu dengar sejak semula.

Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itulah si penyesat dan anti-kristus. Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya. Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Siapa yang tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak (2Yoh  4-9).

Mazmur Tanggapan: Mzm 119: 1,2,10-11,17-18; Bacaan Injil: Luk 17:26-37

Kita berkata dalam hati, “Kalau saja aku mempunyai waktu dan energi berlebih! Maka aku dapat lebih banyak berdoa, lebih banyak membaca Kitab Suci, lebih banyak lagi terjun sebagai sukarelawati/sukarelawan dalam berbagai macam pelayanan masyarakat dlsb.” Kelihatannya kita tidak pernah mempunyai cukup waktu, energi, atau sumber daya lainnya untuk terus berjalan maju ke depan. Jikalau kita mendesak terus dan mencoba dengan keras, maka biasanya semua itu berakhir dengan kelelahan.

Yohanes mengedepankan isu ini ketika dia menyatakan: “Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah (2Yoh 9). Sebagai konsekuensinya, orang itu tidak mendapat dukungan damai-sejahtera dan rahmat Allah. Apakah yang dimaksudkan dengan “ajaran Kristus”? Secara sederhana, bahwa “Yesus Kristus telah datang sebagai manusia” (2Yoh 7). Jadi, berdiam atau berpegang teguh pada “ajaran Kristus” berarti percaya – dan menempatkan pengharapan kita – pada kenyataan bahwa Putera Allah mengasihi kita sedemikian rupa sehingga Dia rela menjadi manusia seperti kita, dan mengambil oper seluruh penderitaan dan kekhawatiran kita bersama-Nya ke kayu salib.

Masih ingatkah anda ketika bermain layang-layang dahulu? Sekali kita mendapat  angin, maka layang-layang kita pun akan terbang dengan indahnya, tanpa membutuhkan upaya keras dari diri kita. Hal sedemikian adalah seperti hidup kita dalam Kristus. Yesus telah mengambil tempat kita, dan kita sekarang berada di dalam diri-Nya. Bersama Yesus kita bahkan dapat memindahkan gunung-gunung! Allah mengajar kita untuk belajar bagaimana berdiam dalam “ajaran Kristus” selagi kita beristirahat dalam jaminan kasih dan belas kasih-Nya. Yesus lebih mengetahui daripada kita sendiri tentang betapa besar kita membutuhkan pertolongan-Nya dan rahmat-Nya dan hikmat-Nya. Ini adalah alasan pokok mengapa Yesus menjadi manusia. 

Dengan berdiam atau berpegang teguh pada “ajaran Kristus”, kita dapat memperkenankan rahmat-Nya untuk mengubah kita menjadi semakin serupa dengan diri-Nya.  “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal” (Flp 4:7) – dapat memenuhi hati kita dan membebaskan kita agar kita dapat mengasihi orang-orang lain dengan sepenuhnya seperti Dia mengasihi kita.

220px-TeresadiLisieuxSanta Teresa dari Lisieux pernah berkata: “Aku merasa bahwa ketika aku mengasihi, maka adalah Yesus sendiri yang bekerja di dalam diriku; semakin aku bersatu dengan-Nya, semakin aku mengasihi semua saudariku [suster-suster dalam komunitasnya].” Karunia paling besar yang kita miliki adalah kasih Allah yang menjadi manusia, dan kebebasan paling besar yang kita miliki adalah mensyeringkan kasih itu dengan orang-orang lain. Kita tidak pernah dapat mengalahkan Allah, yang menjadi salah satu dari kita-manusia …… karena Dia mengasihi kita. Sungguh luarbiasa menakjubkan! 

DOA: Tuhan Yesus, terima kasih penuh syukur kuhaturkan kepada-Mu, karena Engkau hadir berdiam dalam diriku, dan untuk sukacita yang dapat kualami selagi aku berdiam dalam Engkau. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Luk 17:26-37), bacalah tulisan yang berjudul “KETIKA YESUS DATANG UNTUK KEDUA KALINYA” (bacaan tanggal 14-11-14) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 14-11 BACAAN HARIAN NOVEMBER 2014. 

Cilandak, 11 November 2014 

 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS