BELAJAR MENGAMPUNI DALAM NAMA YESUS

(Bacaan Injil Misa Kudus, Peringatan S. Aloisius Gonzaga – Kamis, 21 Juni 2012) 

Lagi pula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa dengan banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi, janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu, berdoalah demikian: Bapa kami yang di surga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami dari kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskankanlah kami daripada yang jahat. [Karena Engkaulah yang punya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.” (Mat 6:7-15)

Bacaan Pertama: Sir 48:1-14; Mazmur Tanggapan: Mzm 97:1-7

“Jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu” (Mat 6:14-15).

Di sini Yesus mengatakan bahwa satu halangan besar bagi setiap orang yang sedang disembuhkan oleh-Nya adalah ketiadaan pengampunan orang itu terhadap orang yang telah bersalah kepadanya. Agar kita dapat disembuhkan secara spiritual, secara mental, secara emosional, malah secara fisik dalam beberapa kasus, kita harus mengampuni, sungguh mengampuni orang atau orang-orang yang telah bersalah kepada kita: “Ampunilah kami dari kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami” (Mat 6:12). Pengampunan itu begitu hakiki, namun terkadang (atau malah seringkali?) tidaklah mudah. Oleh karena itu marilah kita menghaturkan doa permohonan kepada-Nya agar kita dianugerahi karunia pengampunan, suatu rahmat yang sungguh kita perlukan dari Dia:

Bapa surgawi, aku berterima kasih kepada-Mu untuk Putera-Mu Yesus, yang telah menanggung banyak derita dan sengsara bagiku. Selagi Putera-Mu terkasih, Yesus, tergantung di kayu salib, Ia berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka” (Luk 23:34). Ia berdoa bagi mereka yang telah menyebabkan segala derita sengsara-Nya, dan Ia pun mengampuni mereka untuk segala kesalahan mereka.

Yesus, Engkau mengajar kami untuk mengampuni, tidak tujuh kali, melainkan tujuh puluh kali tujuh kali (Mat 18:22). Engkau juga mengampuni setiap pendosa yang datang kepada-Mu. Tuhan Yesus, aku merasa sulit untuk mengampuni orang-orang tertentu yang telah menyakiti diriku. Lukaku serasa sangat dalam. Yesus, Tuhanku dan Allahku, di mana aku tidak mampu mengampuni, curahkanlah Roh pengampunan-Mu ke dalam hatiku. Aku memang masih jauh dari sempurna, ya Tuhan, karenanya tidak mudah bagiku untuk melupakan luka-luka yang disebabkan kesalahan orang lain terhadapku. Namun Engkau, ya Yesusku yang baik, Engkau adalah Putera yang sangat taat kepada Bapa, bahkan sampai mati di kayu salib (Flp 2:8), Engkau juga tetap mengampuni sampai menjelang wafat-Mu (Luk 23:34), penuhilah hatiku dengan kasih-Mu yang penuh kuat-kuasa. Kemurahan hati-Mu, ya Yesus, adalah cintakasih yang mengampuni, cintakasih yang membasuh bersih setiap dosa, betapa pun besarnya dosa itu.

Yesus, manakala aku tidak dapat mengampuni, masuklah ke dalam hatiku, ubahlah aku, dan penuhilah diriku dengan cintakasih-Mu yang penuh pengampunan itu. Tuhan Yesus, ambillah tanganku, letakkanlah tanganku itu di tangan mereka yang telah menyakiti diriku. Engkau mengasihi mereka bagiku, dan dengan demikian Engkau akan mengajar aku untuk mengampuni dalam Nama-Mu.

Untuk diselamatkan dalam Nama-Mu berarti belajar untuk mengampuni dalam Nama-Mu. Aku masih ingat, ya Tuhan Yesus, bagaimana Engkau menjawab pertanyaan para murid-Mu yang pertama dahulu, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” (Mrk 10:26), dan Engkau menjawab: “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikan bagi Allah. Sebab segala sesuatu mungkin bagi Allah” (Mrk 10:27). Apabila aku merasa hampir tidak mungkin untuk mengampuni dan tetap mengampuni, aku akan meletakkan masalahku pada tangan-Mu, ya Tuhanku dan Allahku. Karena dengan Allah segalanya mungkin. Terima kasih, ya Tuhan Yesus yang penuh kasih, karena Engkau telah mengajar aku bagaimana mengampuni. Amin. 

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Mat 6:7-15), bacalah tulisan yang berjudul “ALLAH MENGINGINKAN RELASI PRIBADI DENGAN KITA” (bacaan tanggal 21-6-12) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 12-06 BACAAN HARIAN JUNI 2012. Bacalah juga tulisan yang berjudul “DOA BAPA KAMI” (bacaan tanggal 16-6-11) dalam situs/blog PAX ET BONUM; kategori-03 BACAAN HARIAN MARET 2011 dan “BAPA KAMI YANG DI SURGA” (bacaan tanggal 15-3-11) dalam situs/blog SANG SABDA; kategori 11-03 BACAAN HARIAN MARET 2011. 

Cilandak, 1 Juni 2012 [Peringatan S. Yustinus, Martir] 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS