SEORANG PEWARTA KABAR BAIK YANG SEJATI

(Bacaan Pertama Misa Kudus, PERINGATAN SANTO BARNABAS, RASUL – Senin, 11 Juni 2012)

Tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.

Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.

Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Lalu mereka berpuasa dan berdoa dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi. (Kis 11:21b;13:1-3)

Mazmur Tanggapan: Mzm 98:2-6; Bacaan Injil: Mat 10:7-13 

Bacaan khusus ini berkenaan dengan peringatan wajib hari ini, yaitu memperingati Santo Barnabas, Rasul, mitra kerja Santo Paulus dalam mewartakan Kabar Baik Yesus Kristus.  Barnabas berarti “anak penghiburan” (Kis 4:36), sebuah nama sampingan dari seorang Lewi yang bernama Yusuf, seorang kelahiran Siprus. Dalam Gereja Perdana Barnabas terkenal kedermawanannya. Dia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki para rasul (lihat Kis 4:36-37). Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman (Kis 19:24). Pada waktu jemaat di Yerusalem masih takut-takut menerima kehadiran Saulus yang baru bertobat, Barnabaslah yang menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceritakan kepada mereka, bagaimana Saulus berjumpa dengan Tuhan yang telah bangkit di tengah jalan menuju Damsyik dan bahwa Tuhan Yesus berbicara kepadanya dan dia juga menceritakan keberanian Saulus mengajar di Damsyik dalam nama Yesus (Kis 9:26-27).

Kematian Stefanus sebagai martir Kristus (Kis 7:54-60) disusul dengan pengejaran dan penganiayaan terhadap umat Kristiani, sehingga ada yang menyingkir sampai ke Fenisia dan Antiokhia.  Pada waktu itu gereja Antiokhia hanya mewartakan Injil kepada orang Yahudi saja, namun beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di sana mewartakan Injil kepada orang-orang berbahasa Yunani. Tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya (Kis 11:21). Ketika gereja induk di Yerusalem mendengar hal itu, diutuslah Barnabas untuk melayani jemaat di Antiokhia. Keberadaan gereja Antiokhia dengan umat campuran Yahudi-Yunani, dan dipenuhi anugerah – singkatnya sebuah jemaat yang hidup – membuat sukacita dalam diri Barnabas  (Kis 11:19-24). Kemudian Barnabas pergi ke Tarsus untuk mencari Saulus, lalu membawanya ke Antiokhia untuk bersama-sama melayani umat di sana selama satu tahun penuh, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhia lah murid-murid Kristus untuk pertama kalinya disebut Kristiani (Kis 11:25-26).  Karena ada nubuatan dari seorang nabi dari Yerusalem yang bernama Agabus tentang akan timbulnya kelaparan besar, jemaat mengumpulkan uang untuk saudari-saudara seiman yang tinggal di Yudea, sumbangan mana dibawa oleh Barnabas dan Saulus ke Yerusalem (Kis 11:27-30). Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem sambil membawa Yohanes Markus (Kis 12:24-25).

Daftar “nabi dan pengajar” dalam Kis 13:1 kelihatannya merupakan daftar nama para pemimpin gereja di Antiokhia, dengan nama Barnabas dicantumkan dalam urutan pertama dan Saulus (Paulus) sebagai yang terakhir. Kemudian, dalam ibadat kepada Tuhan sambil berpuasa, mereka mendengar Roh Kudus menentukan Barnabas dan Saulus untuk pergi sebagai misionaris menyebarkan Injil (Kis 13:2). Nama Barnabas disebut lebih dahulu karena sesungguhnya dialah anggota senior dalam tim dalam perjalanan misioner yang pertama itu, paling sedikit di awal perjalanan (Kis 13:2; lihat juga Kis 13:7).

Barnabas memang lebih senior, akan tetapi Saulus (juga disebut Paulus mulai Kis 13:9), dengan cepat menunjukkan dinamisme yang membuatnya menjadi rasul besar (Kis 13:9-12). Selanjutnya tim misionaris tangguh ini dikenal sebagai “Paulus dan kawan-kawan” (Kis 13:13). Terasa dari catatan-catatan di atas bahwa Barnabas adalah seorang pribadi yang dengan sungguh-sungguh selalu memajukan orang lain lebih dari dirinya sendiri, dan dia memang tidak berkeberatan samasekali dengan kepemimpinan Paulus.

Dalam perjalanan misioner yang pertama ini, mula-mula mereka pergi ke Siprus (Kis 13:1-12) dan dari Siprus melanjutkan perjalanan mereka ke sejumlah tempat dan akhirnya kembali ke Antiokhia. Sebuah perjalanan misioner yang panjang dan berbuah banyak (baca Kis 13-14). Pada konsili para rasul di Yerusalem, Paulus dan Barnabas terang-terangan membela keinginan para pengikut Kristus non-Yahudi (baca Kis 15:1-34).

Setelah tiba di Antiokhia, berdiam di sana dan mewartakan Injil untuk beberapa lama, terjadilah perselisihan antara Paulus dan Barnabas. Paulus ingin kembali ke tempat-tempat yang dulu mereka datangi dan mewartakan Injil untuk melihat perkembangan di setiap tempat itu. Barnabas ingin membawa Yohanes Markus, namun Paulus tidak setuju, karena dahulu Yohanes Markus pernah meninggalkan mereka di Pamfilia dan kembali ke Yerusalem (Kis 13:13). Setelah perselisihan yang tajam, berpisahlah mereka. Barnabas membawa serta Yohanes Markus berlayar ke Siprus. Paulus memilih Silas dalam perjalanan kali ini (baca Kis 15:35-41). Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, terdapat satu ayat yang berisikan kritik Paulus terhadap sikap dan perilaku Barnabas pada waktu kunjungan Petrus ke Antiokhia (lihat Gal 2:13).

Ada sebuah “Injil palsu” yang menggunakan nama Barnabas, yang dikarang lebih dari 10 abad setelah masa hidup Yesus di dunia, sekurang-kurangnya sesudah tahun 1.300, malah kemungkinan dalam abad ke-16. Apabila anda ingin mengetahuinya secara lebih mendalam, bacalah buku tipis (26 halaman saja) yang disusun oleh Drs. B.F. Drewes & Drs. J. Slomp dengan judul: SELUK BELUK BUKU YANG DISEBUT INJIL BARNABAS, terbitan Penerbit BPK Gunung Mulia, Jakarta dan Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Adalah baik untuk mengetahui pokok-pokok ulasan dari buku ini karena “Injil Barnabas” suka dipakai oleh orang-orang yang suka menyerang umat Kristiani.

Dari bacaan ‘Kisah para Rasul’ di atas serta uraiannya, kita dapat melihat peranan sentral dari Roh Kudus dalam setiap karya evangelisasi. Para misionaris juga harus didukung penuh oleh jemaat/umat yang mengutus mereka. Umat yang berdoa sambil berpuasa melakukan discernment untuk memastikan kehendak Roh Kudus dalam setiap situasi. Yang mencolok juga adalah ketaatan yang ditunjukkan oleh Barnabas dan Paulus kepada pimpinan jemaat/gereja. Disuruh pergi, mereka pun pergi! Barnabas diutus oleh pimpinan Gereja di Yerusalem untuk melayani gereja di Antiokhia, maka dia pun langsung pergi. Barnabas dan Paulus meninggalkan Antiokhia ketika diutus pergi ke tempat lain, meskipun jelas mereka sangat kerasan berada dalam gereja yang penuh anugerah Roh Kudus itu. Namun demikian, pada zaman sekarang ini kita masih mendengar kabar ada imam yang tidak mau dipindahkan dari gereja paroki yang “dicintainya” meskipun diperintahkan oleh uskup atasannya. Ketaatan adalah sebuah keutamaan, anugerah yang tentunya datang dari Dia sendiri. Kalau saja pastor paroki tadi meresapi dalam hatinya bagaimana ketaatan Yesus kepada Bapa-Nya (lihat Flp 2:5-11), kiranya peristiwa menyedihkan dan memalukan tersebut tidak perlu terjadi.

Seorang pewarta yang baik selalu taat kepada Bunda Gereja. Dia juga selalu mengakui bahwa SANG PEWARTA sesungguhnya adalah Roh Kudus sendiri, sedangkan dia sendiri adalah alat/sarana belaka. Hal ini ditunjukkan oleh Santo Barnabas yang kita peringati hari ini. Semoga semangat Santo Barnabas dan Santo Paulus juga menjiwai setiap pewarta kita.

DOA: Roh Kudus Allah, hadirlah selalu di dalam hati kami. Ingatkanlah kami selalu bahwa Engkaulah sebenarnya Sang Pewarta Kabar Baik Yesus Kristus, sedangkan kami hanyalah alat/sarana pewartaan tersebut. Berikanlah kepada kami juga rahmat untuk mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan kami sendiri, seperti yang telah ditunjukkan oleh Santo Barnabas yang kami peringati hari ini. Amin. 

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Yoh 10:7-13), bacalah tulisan yang berjudul “DIUTUS UNTUK MEWARTAKAN KERAJAAN ALLAH” (bacaan tanggal 11-6-12) dalam situs/blog SANG SABDA  http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 12-06 BACAAN HARIAN JUNI 2012. 

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 11-6-11) 

Cilandak, 26 Mei 2012 [Peringatan S. Filipus Neri, Imam] 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS