MENANGGAPI SERUAN NABI HOSEA
MENANGGAPI SERUAN NABI HOSEA
(Bacaan Pertama Misa Kudus, Hari Biasa Pekan III Prapaskah – Sabtu, 13 Maret 2021)
OFM: Peringatan Fakultatif B. Ludovikus dr Casoria, Imam
“Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN (YHWH), sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita. Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya. Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal YHWH; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.” Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi, Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang. Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih daripada kurban-kurban bakaran.” (Hos 6:1-6)
Mazmur Tanggapan: Mzm 51:4, 18-21; Bacaan Injil: Luk 18:9-14
Menurut Hosea, masalah Israel adalah seperti orang yang mengerjakan sesuatu secara rutin dan tidak menempatkan hatinya ke dalam pekerjaannya. Orang-orang melakukan berbagai rituale keagamaan mereka secara rutin tanpa sungguh-sungguh mengasihi Allah. Sekadar going through the motions, dalam bahasa “keren”-nya. Hati mereka bukan di situ, ada di tempat lain!
Allah telah membuat suatu perjanjian dengan Israel yang isinya adalah ikatan kasih (Inggris: covenant bond of love), dan Ia telah setia berabad-abad lamanya pada perjanjian tersebut. Akan tetapi umat Israel tidak lagi membalas kasih-Nya. Kasih setia umat Israel “seperti kabut pagi dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar” (Hos 6:4). Mereka memperlakukan satu sama lain dengan ketidakadilan yang kejam (lihat Hos 6:8-9). Ketika mendengar seruan Hosea untuk bertobat, orang-orang Israel memberi tanggapan, namun tidak tulus, dan Allah mengetahui hal itu.
Hosea mengutarakan pesannya dengan menggunakan gambaran (imaji) cintakasih dan devosi antara suami dan istri. Tanda-tanda apa yang kiranya dicari seorang laki-laki yang baru saja menikah untuk melihat apakah istrinya sungguh mencintainya? Tentu saja dia akan menaruh perhatian pada kata-kata penuh afeksi dari sang istri. Akan tetapi dia juga akan mengamati apakah sang istri sungguh siap bersamanya atau selalu sibuk dengan urusannya sendiri. Sang suami akan memperhatikan apakah sang istri sungguh akan bertindak sesuai dengan kepentingannya yang terbaik dan tetap bersamanya selama masa-masa susah. Hal-hal ini, lebih daripada sekadar kata-kata, akan menunjukkan apakah cintakasih istrinya benar-benar setia.
Sekarang, bagaimana kita dapat menunjukkan ketulusan kasih kita bagi Tuhan? Tentu saja kita dapat berbicara dengan-Nya, menggunakan kata-kata penuh cinta dan afeksi. Namun melampaui kata-kata, kita dapat percaya pada-Nya pada masa-masa sulit. Kita dapat taat kepada-Nya meskipun ketika kodrat kita yang cenderung berdosa ingin menentang. Kita tetap dapat setia kepada-Nya ketika hal-hal duniawi akan menarik kita menjauh dari diri-Nya. Kita dapat datang berlari kepada-Nya ketika kita sedang menderita, daripada menggantungkan diri pada sumber-sumber daya kita sendiri atau hikmat dunia. Kita dapat memakai waktu sendirian bersama-Nya, menantikan-Nya, mendengarkan Dia. Ini adalah tanda-tanda sejati dari kasih dan devosi kepada Tuhan, tanda-tanda yang akan diberi ganjaran oleh-Nya dengan membebaskan kita dari dosa dan memenuhi diri kita dengan Roh Kudus-Nya.
DOA: Bapa surgawi, aku sungguh mengasihi-Mu. Aku ingin menjadi seorang pribadi yang setia dan penuh pengabdian kepada-Mu. Terima kasih penuh syukur kuhaturkan dalam kesempatan ini untuk segala hal yang telah Kauberikan kepadaku. Lewat bimbingan Roh Kudus-Mu, tolonglah aku bagaimana menanggapi kasih-Mu dengan layak dan pantas. Amin.
Catatan: Untuk mendalami bacaan Injil hari ini (Luk 18:9-14), bacalah tulisan yang berjudul “SI PEMUNGUT CUKAI MENGGANTUNGKAN DIRI KEPADA BELAS KASIH ALLAH SEMATA” (bacaan tanggal 13-3-21), dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 21-03 BACAAN HARIAN MARET 2021.
(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 23-3-20 dalam situs/blog SANG SABDA)
Cilandak, 12 Maret 2021
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS