PESAN ISTIMEWA DARI YESUS BAGI KITA YANG SEDANG MERASA RAGU-RAGU, KHAWATIR DAN TAKUT

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Kamis dalam Oktaf Paskah – 31 Maret 2016)

 jesus-opened-the-minds-of-the-disciples

Lalu kedua orang itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenali Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka, “Damai sejahtera bagi kamu!” Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi, Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka, “Apakah kamu punya makanan di sini?” Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Ia berkata kepada mereka, “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kita nabi-nabi dan kitab Mazmur.”  Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka, “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan untuk pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamulah saksi-saksi dari semuanya ini. (Luk 24:35-48) 

Bacaan Pertama: Kis 3:11-26; Mazmur Tanggapan: Mzm 8:2,5-9

“Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? (Luk 24:38).

Bacaan Injil hari ini merupakan pesan istimewa dari Yesus untuk orang-orang Kristiani yang merasa takut, khawatir, ragu-ragu, tertekan dlsb. Apakah anda  mempertanyakan devosi dan/atau hidup kesalehan anda sehari-hari sebagai sesuatu yang mengandung  arti? Jika kita mempunyai pertanyaan-pertanyaan seperti ini, baiklah kita menyadari bahwa Yesus akan mengambil segala masalah kita dan juga masalah-masalah umat-Nya. Dia telah mengambil semua beban dosa-dosa kita, membawa semua itu bersama-Nya ke kayu salib, Dia mencurahkan darah-Nya dan wafat guna membebaskan kita dari beban-beban ini.

Sekarang, lihatlah dalam bacaan Injil ini: Yesus berdiri ditengah-tengah para murid-Nya. Dia telah bangkit penuh kemuliaan, mengejutkan bahkan para sahabat-Nya yang terdekat dan murid-murid-Nya, sehingga mereka berpikir bahwa diri-Nya adalah hantu. Namun Yesus menepis semua itu: “Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku” (Luk 24:38-39). Lalu, Yesus memperlihatkan tangan kaki-Nya yang mengandung luka-luka yang sudah dimuliakan. Ketika mereka belum percaya karena gembira dan masih heran, Ia menanyakan apakah ada makanan, dan Ia pun mulai makan di depan mereka (Luk 24:40-43).

Mengapa cerita menyedihkan tentang penolakan dan pembunuhan yang begitu brutal yang terjadi beberapa sebelumnya berakhir dengan baik seperti ini? Jawabnya: relasi kasih antara Yesus dan Bapa-Nya adalah sempurna. Yesus menaruh kepercayaan kepada Bapa-Nya secara penuh. Ia berkata bahwa Dia selalu melakukan pekerjaan yang menyenangkan hati Bapa-Nya. Sebelum itu, Ia pernah berkata kepada para murid-Nya: Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yoh 4:34). Yesus mengetahui sesuatu yang kita tidak ketahui, dan Ia seakan berkata kepada kita, “Jika engkau mengetahui apa yang Aku ketahui, maka engkau akan selalu menaruh Allah dan kehendak-Nya pada tempat pertama.”

Apakah yang diketahui-Nya? “Allah adalah Kasih (1 Yoh 4:8,16), dan hanya bagian akhir yang terbaik dari cerita saja yang tersedia bagi kita, kalau kita berada dalam “frekuensi” yang sama dengan Kasih yang sempurna. Yohanes memahami hal ini. Dalam salah satu suratnya, dia menulis, “Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan” (1 Yoh 4:18).

Pada saat wafat-Nya, Yesus telah berkemenangan. Ia mengalahkan dosa, diri-Nya sendiri, dan Iblis. Oleh karena itu Yesus bangkit dengan penuh kemenangan. Sekarang Yesus berkata kepada anda dan saya, “Saya telah mengalahkan dunia. Sekarang adalah giliran-Mu, ya murid-murid-Ku.”

DOA: Yesus Kristus, Engkau adalah Tuhan dan Juruselamatku. Terima kasih penuh syukur kuhaturkan kepada-Mu karena Engkau tidak menghukum diriku ketika timbul keragu-raguan dalam hatiku tentang diri-Mu. Utuslah Roh Kudus-Mu ke dalam hidupku, teristimewa ketika terjadi kebingungan atau ketakutan. Semoga realitas kasih-Mu yang sempurna bagi diriku mengusir setiap rasa takut yang tersembunyi dalam hatiku. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Luk 24:35-48), bacalah tulisan yang berjudul “MULAI DARI YERUSALEM” (bacaan tanggal 31-3-16) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 16-03 BACAAN HARIAN MARET 2016. 

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 9-4-15 dalam situs/blog SANG SABDA) 

Cilandak, 29 Maret 2016 [HARI SELASA DALAM OKTAF PASKAH] 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS