Posts tagged ‘HARI RAYA PENAHBISAN BAIT ALLAH’

YESUS MENYERAHKAN HIDUP-NYA BAGI KITA

YESUS MENYERAHKAN HIDUP-NYA BAGI KITA  

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan IV Paskah – Selasa, 24 April 2018)

Keluarga Besar Frasiskan: Peringatan S. Fidelis dr Sigmaringen, Imam Martir

OFMCap Provinsi Sibolga: Hari Raya S. Fidelis dr Sigmaringen, Imam Martir

Tidak lama kemudian tibalah hari raya Penahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo, Lalu orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya, “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka, “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.” (Yoh 10:22-30)

Bacaan Pertama: Kis 11:19-26;  Mazmur Tanggapan: Mzm  87:1-7

Beberapa hari terakhir ini kita terus membicarakan mengenai perumpamaan Yesus tentang “Gembala yang Baik”, dan pada hari ini pun kita akan membahasnya lagi. Walaupun terasa seakan mengulang-ulang, tetaplah berharga bagi kita untuk merenungkan gambaran-gambaran tentang seorang gembala yang baik karena kemampuan gambaran-gambaran ini mengungkapkan banyak dimensi tentang siapa Yesus itu dan betapa dalam Ia mengasihi kita.

Karena tidak sedikit jumlah waktu yang digunakan oleh para gembala dengan kawanan domba mereka, maka bukanlah hal yang aneh apabila seorang gembala untuk mengenal  setiap detil dari masing-masing domba yang dipelihara olehnya – tanda-tanda khas masing-masing domba, kebiasaan-kebiasaannya, bahkan katakanlah “kepribadian”-nya. Di lain pihak domba-domba peliharaannya juga mengenal sang gembala dan menjadi sangat akrab dengan suaranya. Sedikit saja suara dari seorang yang asing dapat mengejutkan mereka dan membuat mereka berlari-lari kian kemari.

Selama musim semi dan musim panas, pada waktu sebuah kawanan domba dapat digembalakan di daerah luar kota untuk berbulan-bulan lamanya, maka seorang gembala akan mengumpulkan domba-dombanya dalam sebuah “kandang domba” yang terletak di lereng gunung untuk beristirahat di malam hari. “Kandang domba” ini mempunyai “tembok” (biasanya dari bebatuan) namun tidak mempunyai gerbang atau pintu. Yang ada hanyalah suatu bagian yang lowong-terbuka untuk domba-domba itu masuk-keluar. Begitu domba-domba itu sudah terkumpul di dalam “kandang”, maka sang gembala akan menjadi pintu kandang tersebut. Dia merebahkan diri di bagian yang lowong-terbuka itu untuk menjaga kawanan dombanya. Dengan perkataan lain, pada dasarnya dia “memberikan nyawanya untuk domba-dombanya”.

Yesus mengetahui  bahwa perumpamaan-perumpamaan seperti “perumpamaan tentang gembala yang baik” akan menolong para pendengar-Nya (termasuk kita semua pada zaman modern ini) untuk memahami kasih-Nya secara lebih penuh lagi. Yesus mengetahui bahwa imaji-imaji yang hidup akan membantu mentransformir konsep-konsep abstrak ke dalam hal-hal yang konkret yang dapat dipahami orang-orang. Yesus bersabda: “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut dari tangan-Ku” (Yoh 10:27-28). Artinya, Yesus menyerahkan hidup-Nya bagi kita, dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kita dari tangan-Nya. Janji-janji-Nya sama dapat dipercaya seperti komitmen sang gembala baik kepada kawanan dombanya di dalam perumpamaan-Nya. Bilamana kita memasuki “kandang domba”-nya, maka Yesus sang Gembala Baik akan menjaga kita untuk selalu dekat pada-Nya dan Ia akan melindungi kita dari segala macam bahaya.

Lain kali, apabila kita bertemu dengan sebuah perumpamaan Yesus, maka kita harus berketetapan hati mempelajari secara lebih mendalam lagi tentang imaji-imaji yang digunakan oleh Yesus. Sebaiknya kita juga mempelajari beberapa bacaan pengantar atau tafsir yang dapat dimanfaatkan oleh orang awam seperti kita. Kita harus memperkenankan kata-kata Yesus meresap ke dalam hati kita. Kita gunakan imajinasi untuk membuat gambar dalam pikiran kita. Melalui studi seperti ini, doa dan kontemplasi, Roh Kudus dapat membuka jalan-jalan pemahaman yang baru untuk memperkuat iman dan membuat kasih kita kepada Yesus menjadi semakin berkobar-kobar.

DOA: Roh Kudus, Engkau membuat terang hati semua orang beriman. Terangilah imajinasi ku sehingga aku dapat mengalami secara lebih mendalam kasih Allah Tritunggal Mahakudus yang tak terbatas itu. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Yoh 10:22-30), bacalah tulisan yang berjudul “YESUS DAN BAPA DI SURGA ADALAH SATU” (bacaan tanggal 24-4-18) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 18-04 BACAAN HARIAN APRIL 2018. 

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 9-5-17 dalam situs/blog SANG SABDA) 

Cilandak, 22 April 2018 [HARI MINGGU PASKAH IV – TAHUN B] 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

YESUS DAN TINDAKAN-TINDAKAN-NYA

YESUS DAN TINDAKAN-TINDAKAN-NYA

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan IV Paskah, Selasa 28 April 2015)

Ordo Fransiskan Regular dan Sekular: B. Luchesio dr Poggibonsi

solomons-porch

Tidak lama kemudian tibalah hari raya Penahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo, Lalu orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya, “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka, “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.” (Yoh 10:22-30) 

Bacaan Pertama: Kis 11:19-26;  Mazmur Tanggapan: Mzm  87:1-7

“Pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku” (Yoh 10:25).

Yesus menyatakan diri-Nya lewat pekerjaan-pekerjaan baik yang dilakukan-Nya dalam nama Bapa surgawi. Ungkapan kemiskinan diri-Nya lewat penyerahan-diri-Nya merupakan suatu tindakan yang hidup, menggerakkan/menyentuh hati, dan ungkapan dari kasih-Nya yang penuh bela-rasa. Demikianlah Yesus menjadi dikenal oleh kita sepanjang sejarah, sebagai Dia yang bertindak dan hidup dan Gereja-Nya yang hidup, dalam Sakramen-sakramen-Nya, dan dalam para anggota tubuh-Nya yang bertindak-tanduk sehari-hari.

Yesus menolak perangkap-perangkap eksternal yang ingin menjadikan-Nya raja duniawi. Yesus adalah Raja segala raja, namun tanpa mahkota, jubah kebesaran, takhta, malah istana di atas bumi ini. Semua ini adalah hal-hal yang bersifat statis yang diperlukan bagi seseorang yang memiliki hasrat pribadi untuk menjadi raja di dunia, bukannya seperti Yesus yang bertindak sebagai seorang raja kekal. Yesus bertindak: Secara sukarela Dia merendahkan diri-Nya menjadi seorang miskin karena itulah efek dari love in action; itulah akibat dari apa yang dilakukan-Nya bagi kita semua.

YESUS MENGAJAR DI BAIT ALLAH - MRK 12 AYesus bertindak dalam diri kita juga! Yesus memiliki hasrat mendalam agar kita yang menyebut diri orang-orang Kristiani menjadi perpanjangan dari tindakan-Nya, dari masa ke masa. Kita umat-Nya sekarang merupakan mata dan bibir dan tangan serta kaki Kristus di dunia ini. Sedemikian mendalam kasih Yesus kepada kita, sehingga Dia ingin dan malah merencanakan bagi kita guna menjadi Kristus Yesus dalam dunia ini, pada hari ini. Banyak orang tidak akan pernah melihat Kristus kalau mereka tidak melihat Dia bertindak dalam diri kita, para pengikut-Nya … para murid-Nya.

Yesus memanifestasikan diri-Nya dalam tindakan-tindakan; dengan demikian kita harus memanifestasikan diri Yesus dalam tindakan-tindakan kita juga. Seorang Kristiani yang sejati adalah seperti Kristus yang tanpa mengenal lelah terus mencari orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Jadi, tidak hanya menyangkut tindakan kebaikan yang kita lakukan di sana – sini bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan, yang secara kebetulan kita temui.

Tidak ada seorang pun dari kita yang sungguh kaya. Kita sebenarnya miskin, kita semua! Kita (anda dan saya) adalah orang-orang miskin, begitu kecil, begitu tak berdaya! Namun Yesus Kristus menerima kita, malah sebagai saudari-saudara-Nya. Dia minta kepada kita untuk melanjutkan pekerjaan-pekerjaan baik-Nya sepanjang hidup kita di dunia ini. Karena Yesus begitu menghormati kita, maka kita harus menerima dan saling menghormati, satu sama lain.

Apakah kita menyadari akan keberadaan sesama kita secara Kristiani? Apakah kita sebagai sebuah kelompok – sebagai sebuah keluarga, lingkungan, komunitas lainnya, sungguh menerima orang-orang lain dalam Kristus, dengan keterbukaan dan kemurahan hati Kristiani?

DOA: Tuhan Yesus, kami menyadari bahwa kami hanyalah para peziarah yang sedang berada di tengah perjalanan ziarah kami menuju rumah Bapa. Pada hari ini kami ingin datang kepada Engkau untuk beristirahat sejenak. Lalu kami harus melanjutkan perjalanan ziarah kami; ada gunung dan bukit yang harus kami daki dan perjalanan panjang yang harus kami tempuh dengan penuh sukacita sejati. Engkaulah Gembala Baik bagi kami semua. Oleh karena itu, ya Tuhan Yesus, tuntunlah kami selalu di dalam jalan-Mu. Amin. 

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Yoh 10:22-30), bacalah tulisan yang berjudul “SEORANG PUN TIDAK AKAN MEREBUT MEREKA DARI TANGAN-KU” (bacaan tanggal 28-4-15) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 15-04 BACAAN HARIAN APRIL 2015. 

Untuk mendalami Bacaan Pertama hari ini (Kis 11:19-26), bacalah tulisan-tulisan yang berjudul “GEREJA MULTI-KULTURAL YANG PERTAMA” (bacaan tanggal 13-5-14) dan “UNTUK PERTAMA KALINYA PARA MURID DISEBUT KRISTEN” (bacaan tanggal 17-5-11), keduanya dalam situs/blog PAX ET BONUM. 

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 13-5-14 dalam situs/blog SANG SABDA) 

Cilandak, 26 April 2015 [HARI MINGGU PASKAH IV – HARI MINGGU PANGGILAN] 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS