KITA TIDAK SENDIRI DALAM BEKERJA

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXV – Kamis, 26 September 2019)

Ordo Fransiskan Sekular [OFS]: Peringatan Fakultatif S. Elzear & Delfina, OFS

Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan ia pun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan bahwa Yohanes telah dibangkitkan dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula mengatakan bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit. Tetapi Herodes berkata, “Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa sebenarnya Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?” Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus. (Luk 9:7-9) 

Bacaan Pertama: Hag 1:1-8; Mazmur Tanggapan: Mzm 149:1-4,5-6a,9b 

Dalam Injil Lukas, bacaan singkat Injil hari ini terletak di antara cerita tentang Yesus mengutus kedua belas  rasul-Nya untuk mewartakan Kerajaan Allah (Luk 9:1-6) dan kembalinya mereka setelah melaksanakan tugas perutusan itu (Luk 9:10-17).  Bacaan ini mengajarkan kepada kita bahwa para murid Kristus akan menghadapi oposisi selagi mereka mewartakan sabda Allah, walaupun barangkali diiringi kebingungan seperti ketika orang-orang itu menilai Yohanes Pembaptis.

Yesus menghadapi oposisi dan demikian pula para pengikut-Nya. Yesus seringkali ditentang oleh para pemimpin Yahudi (Mat 12:14), bahkan oleh para pengikut-Nya sendiri (Mat 16:23). Yohanes Pembaptis menghadapi oposisi dari Herodus Antipas yang menyuruh menangkapnya, menjebloskannya ke dalam penjara dan kemudian memenggal kepalanya. Para murid Yesus juga menghadapi oposisi (lihat Kis 5:17-18), dan Gereja telah menghadapi oposisi dalam berbagai bentuknya sepanjang sejarahnya yang sudah berlangsung selama kurang-lebih 2.000 tahun.

Sabda Allah menyatakan posisi kita di hadapan Allah dan mendatangkan pemisahan ketika mengungkapkan kebutuhan kita untuk mengubah hidup kita dan berbalik kepada Allah. Pesan Salib mengambil tempat sentral dalam pengajaran Yesus dan merupakan alasan mengapa Dia melakukan karya pelayanan-Nya (Luk 9:22). Bahkan Petrus sendiri salah memahami keperluan akan penderitaan sengsara Yesus untuk menebus umat manusia (Mat 16:21-23).

Selagi Injil diwartakan pada masa para rasul, Gereja bertumbuh-kembang secara dramatis (lihat Kis 2:41,47) dan diberkati secara berlimpah. Gereja modern akan diperkuat apabila tetap teguh dalam mewartakan pesan Injil Yesus Kristus secara penuh, pesan yang tidak akan berubah dengan adanya perubahan zaman. Bilamana sabda Allah diwartakan, maka sabda Allah itu akan berbuah dan mencapai tujuan dari pekerjaan itu, seperti ada tertulis dalam Kitab Yesaya; “…… demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku; ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya” (Yes 55:11).

Injil tidak dapat diperlunak karena rasa takut akan adanya reaksi-reaksi yang tidak mengenakkan atau membuatnya menjadi lebih dapat diterima. Bilamana kita  berbicara mengenai kebenaran Allah dalam kasih, dibimbing oleh Roh Kudus, orang-orang akan mengenal Yesus dan menemukan kehidupan di dalam Dia. Injil sebagai sabda Allah yang hidup dan aktif, menyatakan hikmat Allah yang tak terhingga dan kasih yang tak dapat diukur. Injil bukanlah sekadar suatu kode moral atau buku yang memuat panduan-panduan untuk bertindak-tanduk; Injil adalah kuasa dan kasih Allah yang membawa kehidupan baru.

Kita tidak perlu menjadi putus-asa manakala kita menghadapi oposisi terhadap Injil. Ketika Gereja mewartakan keutamaan Kristus, maka Gereja pun akan berkemenangan. Ingatlah, bahwa kita tidak sendiri dalam bekerja, karena Allah telah mengutus Roh Kudus untuk membimbing Gereja (Yoh 16:5-16).

DOA: Tuhan Yesus, melalui Roh Kudus-Mu, buatlah kami semua menjadi orang-orang yang berani dalam mewartakan Injil, agar dengan demikian orang-orang di mana-mana dapat mengenal dan mengalami kasih dan hidup-Mu. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Pertama hari ini (Hag 1:1-8), bacalah tulisan yang berjudul “ALLAH MEMANGGIL KITA UNTUK MEMBANGUN GEREJA” (bacaan tanggal 26-9-19) dalam situs/blog SANG SABDA http:/sangsabda.wordpress.com; kategori: 19-09 BACAAN HARIAN SEPTEMBER 2019.  

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 27-9-18 dalam situs/blog SANG SABDA)

Cilandak, 24 September 2019 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS