KEBANGKITAN YESUS KRISTUS

 (Bacaan Injil Misa Kudus, TRI HARI PASKAH: HARI MINGGU PASKAH KEBANGKITAN TUHAN  – 20 April 2014) 

KEBANGKITAN - 1 - DI KUBUR YANG SUDAH KOSONGPada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu penutupnya telah diambil dari kubur. Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka, “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Lalu berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kafan terletak di tanah; akan tetapi, ia tidak masuk ke dalam. Kemudian datanglah Simon Petrus yang menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan terletak di tanah, sedangkan kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kafan itu, tetapi terlipat tersendiri di tempat yang lain. Sesudah itu, masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati. (Yoh 20:1-9)

Bacaan Pertama: Kis 10:34a.37-43; Mazmur Tanggapan: Mzm 118:1-2.16-17.22-23; Bacaan Kedua: Kol 3:1-4 atau 1Kor 5:6-8 

Kita datang ke gereja pada hari ini karena kita tahu bahwa doa-doa, bacaan-bacaan, homili dan lagu/musik, semuanya akan menceritakan kepada kita tentang kebangkitan Yesus dari kubur-Nya. Ini adalah kabar baik dari Hari Minggu Paskah, yang kita siapkan dan rayakan setiap tahun. Dalam artian seperti ini perayaan tahunan kita sangatlah berbeda dengan Paskah yang pertama. Pada hari itu para rasul dan murid-murid Yesus lainnya tidak menyangka samasekali bahwa si kurban akan menjadi sang pemenang (the victim would become the victor). Mereka merasa bahwa si kurban akan tetap sebagai seorang kurban, dan mereka tidak akan pernah melihat Yesus lagi.

Marilah kita berspekulasi sedikit. Seandainya Yesus tidak bangkit (kebangkitan badan) dari dalam kubur, apakah agama Kristiani dapat bertumbuh-kembang sebagai agama dunia yang besar seperti halnya hari ini? Kita tidak pernah mendengar bahwa para pendiri agama-agama besar seperti Abraham, Konghucu, Buddha, Mohamad, dlsb. mengalami kebangkitan badan dari kematian, namun doktrin-doktrin agama mereka menyebar-luas sampai hari ini, baik dengan jalan kekerasan-paksaan ataupun tidak. Jadi, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kebangkitan badan tidak merupakan sesuatu yang hakiki secara mutlak untuk awal Kekristenan (Kristianitas) dan survival-nya.

PETRUS AND YOHANES BERLARI KE KUBURDengan demikian, kebangkitan tidak boleh menjadi satu-satunya tolok ukur dengan mana kita menilai keotentikan Yesus dan ajaran-ajaran-Nya. Walaupun kepercayaan kita dan kasih kita kepada Yesus tidak tergantung sepenuhnya pada kebangkitan-Nya, peristiwa itu tetap merupakan bukti terbaik yang kita miliki untuk kepercayaan kita bahwa Yesus adalah Allah dan dapat melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya.

Perhatikanlah berbagai tantangan dan tentangan yang dihadapi Yesus sebelum peristiwa kebangkitan itu sendiri: Penyangkalan Petrus; pengkhianatan Yudas Iskariot; penjatuhan hukuman yang tidak adil dari Pilatus dan oposisi dari para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Seandainya saja orang-orang ini menyaksikan sendiri peristiwa kebangkitan-Nya, kiranya mereka tidak akan pernah melawan diri-Nya. Oleh karena itu, kita – orang-orang pasca kebangkitan Yesus – haruslah teguh dalam iman kita, karena kita telah mengalami kemuliaan-Nya yang penuh kuasa.

Reaksi dari para murid-Nya pada hari Minggu Paskah pertama memang sedikit agak mengandung humor juga. Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang dikasihi Yesus, mengatakan bahwa (jenazah) Yesus telah diambil dari kubur. Menanggapi laporan dari Maria Magdalena itu, Simon dan murid yang lainnya itu malah berlari-lari ke tempat kubur di mana Yesus sudah tidak ada. Para murid itu tidak tahu di mana jenazah Yesus berada, namun untuk sementara mereka lebih berminat untuk melihat tempat di mana jelas-jelas jenazah-Nya tidak ada. Begitu mereka mengetahui tempat di mana Yesus tidak berada, maka barulah mereka mengingat dan memahami apa yang dikatakan Yesus kepada mereka sebelumnya, yaitu mengenai kebangkitan dari antara orang mati. Sekarang mereka mengetahui bahwa Dia hidup dan okey  seperti yang telah dikatakan-Nya.

Setelah kematian dan kebangkitan-Nya Yesus berkata, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman” (Mat 28:20). Kebangkitan adalah tanda persetujuan Allah atas kata-kata dan perbuatan-perbuatan Yesus selama hidup di dunia. Ini adalah KABAR BAIK bagi semua orang yang cepat atau lambat akan menghadapi kematian dan liang kubur.

DOA: Tuhan Yesus, kata-kata pujian apa lagi yang dapat kami haturkan kepada-Mu? Maut telah Kaukalahkan. Hidup ilahi-Mu sekarang hidup dalam diri kami. Tuhan Yesus, terpujilah nama-Mu selama-lamanya. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaa Kedua alternatif hari ini (1Kor 5:6-8), bacalah tulisan yang berjudul “DENGAN ROTI YANG TIDAK BERAGI” (bacaan tanggal 20-4-14) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 14-04 BACAAN HARIAN APRIL 2014. 

Untuk mendalami Bacaan Kedua hari ini (Kol 3:1-4), bacalah tulisan yang berjudul “CARILAH HAL-HAL YANG DI ATAS, DI MANA KRISTUS ADA” (bacaan tanggal 31-3-13) dalam situs/blog PAX ET BONUM. 

Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Yoh 20:1-9), bacalah tulisan yang berjudul “HARI MINGGU DARI SEGALA HARI MINGGU” (bacaan tanggal  8-4-12) dalam situs/blog PAX ET BONUM. 

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 31-3-13 dalam situs/blog SANG SABDA) 

Cilandak,  17 April 2014 [HARI KAMIS PUTIH] 

 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS